BAKTI Janji Hadirkan Internet 4G di Daerah 3T
Ilustrasi (dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menggandeng operator seluler untuk menyediakan sinyal 4G di menara BTS yang mereka bangun untuk wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T).

"Untuk memastikan suplai sinyal 4G di 7.904 (menara) BTS, BAKTI melakukan kerja sama operasional dengan operator seluler yang memiliki lisensi di Indonesia," kata Direktur Utama BAKTI Anang Latif saat jumpa pers virtual, Jumat, 28 Mei.

Pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi, yang semula ditargetkan selesai pada 2032 menjadi pada 2022 mendatang. Data Kominfo menunjukkan dari total 12.458 desa dan kelurahan yang belum mendapatkan sinyal 4G, sebanyak 9.113 desa dan kelurahan merupakan wilayah 3T, daerah kerja BAKTI.

Pada periode 2019 sampai 2020, BAKTI telah membangun 1.209 menara BTS, termasuk meningkatkan kemampuan agar bisa menangkap sinyal 4G.

Sebanyak 7.904 lainnya akan dikerjakan pada periode 2021-2022, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara rupiah murni dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor Kominfo non-badan layan umum (BLU).

Sebanyak 5.204 dari lokasi yang dibangun pada 2021-2022 ini berada di provinsi Papua dan Papua Barat, atau sekitar 65 persen dari lokasi pembangunan. BAKTI berkomitmen mengadakan mekanisme seleksi yang akuntabel agar mendapatkan mitra yang andal dan kompeten untuk menghadirkan sinyal 4G di wilayah 3T.

Menurut Anang, seleksi ini tidak kalah penting dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi karena akan berdampak pada kualitas layanan seluler. Dalam kerja sama tersebut, tanggung jawab penyediaan lahan untuk pembangunan menara, pembangunan menara BTS dan pemeliharaan berada di BAKTI.

Tugas operator seluler nanti adalah menyediakan layanan 4G, operasional dan pemeliharaan jaringan. Pemerintah berupaya mempercepat transformasi digital dengan membangun dan memperluas infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Sementara wilayah 3T dikerjakan oleh BAKTI, terdapat 3.435 wilayah non 3T, yang merupakan wilayah operasional operator seluler.