Janji Kominfo untuk Meratakan Jaringan 4G di Seluruh Indonesia
Tangkapan layar presscon Kominfo (Kominfotv)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengakui jika akses internet di Indonesia masih belum sepenuhnya mereta. Kominfo berjanji bahwa pada tahun 2022 nanti desa dan kelurahan seluruh Indonesia akan terselimuti sinyal 4G.

"Salah satunya adalah bagaimana pemerintah dan operator seluler mampu memperkecil disparitas infrastruktur antar wilayah, dan percepatan pemerataan internet untuk seluruh wilayah Tanah Air," kata Menkominfo Johnny G Plate dalam siaran persnya, Selasa, 17 November.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa BAKTI Kominfo pada kuartal terakhir 2020 telah menyelesaikan penyelenggaraan sinyal 4G di 1.209 desa dan kelurahan. Di tahun 2021, akan diselesaikan untuk 4.200 desa dan kelurahan, dan di 2022 sebanyak 3.704 desa dan kelurahan di wilayah 3T.

Di sisi lain, Menkominfo menyebutkan pimpinan operator seluler juga berkomitmen untuk selesaikan pembangunan di 3.435 desa dan kelurahan untuk hadirkan sinyal 4G di wilayah non 3T atau wilayah komersial.

"Kita harapkan Kominfo dan operator seluler bisa bersama hadirkan 4G selesai pada 2022," kata dia.

Adapun beberapa hal yang akan menjadi rencana di periode kerja sama 10 tahun selanjutnya. Selain pemerataan internet, kedua belah juga mendiskusikan potensi pengembangan industri telekomunikasi seperti akselerasi digital, yang menjadi salah satu dampak pandemi COVID-19.

"Akselerasi digital sebagai dampak dari COVID-19. di mana telekomunikasi jadi tulang punggung pembangunan berbagai sektor di dunia termasuk Indonesia," kata Menkominfo.

"Kita harus memperhatikan perkembangan teknologi baru, seperti pemanfaatan spectrum sharing untuk teknologi mendatang," lanjutnya.

Di sektor kesehatan, Menkominfo menyebut seluruh fasyankes di Indonesia akan tersedia dengan sinyal 4G pada 2020. Sementara, pariwisata juga akan menjadi fokus Kominfo ke depan, dengan menyediakan kecepatan bandwidth yang memadai.

"BAKTI Kominfo dan operator seluler aktif untuk sediakan infrastruktur TIK yang memadai di destinasi wisata super prioritas, termasuk untuk Madalika dan Labuan Bajo yang akan menggelar kegiatan internasional. Pada 2021 akan ada MotoGP di Mandalika, dan G20 Summit di tahun 2023 di Labuan Bajo," kata Menteri Johnny.

"Operator seluler berkomitmen untuk tingkatkan penggelaran infrastruktur TIK termasuk BTS di wilayah destinasi itu, bersama BAKTI untuk menyelesaikan pembangunan di wilayah penunjang yang dikategorikan 3T" imbuhnya.

Ia berharap, operator seluler bersama dengan pemerintah bisa terus menjalin hubungan baik dan berkomitmen untuk membangun industri yang lebih baik, efisien, kompetitif dan sehat demi kemajuan bangsa.

"Perpanjangan lisensi 10 tahun kedua adalah terkait pita frekuensi 800, 900, dan 1800 mega Hz. Saya berikan selamat bagi yang memperpanjang lisensi perbaruan, dengan harapan bisa lebih aktif dan progresif untuk penggelaran TIK dan membangun industri kita secara memadai," pungkasnya.