Kominfo Minta Operator Seluler Jaga Kualitas Internet Selama Program Pembelajaran Jarak Jauh
Menkominfo Johnny G Plate (dok. Humas Kominfo)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah hari ini telah meresmikan untuk memberikan bantuan kepada siswa/i, guru, mahasiswa dan dosen di seluruh Indonesia berupa kuota internet gratis. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam hal ini pun turut berperan langsung.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kominfo Johnny G Plate, yang akan memastikan bagaimana para operator seperti Telkomsel, Indosat Ooreedoo, XL Axiata, 3 (Tri) dan Smartfren dapat bertanggungjawab atas jaringan internet untuk program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini.

"Kominfo memastikan para operator agar quality of service jaringannya itu bisa terjaga dengan baik. Karenanya setiap operator seluler yang mengambil bagian program ini memperhatikan betul ketersediaan infrastrukturnya di tempatnya masing-masing," tegas Johnny, dalam webinar, Jumat, 25 September.

Selain itu, Johnny dan pihaknya saat ini juga telah menggunakan akses internet langsung ke satelit agar kualitas internet di Indonesia terus terjaga dengan baik.

"Baik yang biasa dilakukan untuk radius terbatas, kita beri 20 sampai 100 meter di setiap titik, dan kali ini untuk pertama kalinya kita berlakukan uji coba super Wi-Fi. Itu daya jangkauannya bisa sampai 500 meter dengan kapasitas 40 sampai 30GB. Itu cukup besar untuk mendukung proses belajar dan mengajar juga," jelasnya.

Johnny mengatakan bahwa dia dan Kominfo juga akan melakukan penambahan spektrum dan frekuensi radio, melalui farming dan refarming agar proses belajar dan mengajar di rumah bisa berjalan dengan baik selama masa pandemi COVID-19 ini.

Tidak sampai di situ, Johnny juga menyadari bahwa di setiap titik-titik wilayah publik, baik itu pemerintahan desa, puskesmas maupun layanan pendidikan di seluruh Indonesia saat ini belum mendapatkan layanan internet 4G.

"Sehingga kami sudah menyiapkan road-map untuk deploy 4G network di seluruh 12.548 desa atau kelurahan yang saat ini belum mendapatkan jaringan 4G, paling lambat akan tersedia di 2022," jelas Johnny.

Untuk tahun 2021 nanti, pemerintah sudah memberikan interfensi fiskal pembangunan tahap pertama, sebanyak 4.200 titik atau desa untuk tersedianya jaringan internet 4G.

Tak luput Johnny mengatakan bahwa para operator juga berkontribusi dalam menghasilkan sinyal di program ini, "Saya berterima kasih sekali kepada operator seluler yang turut bekerja sama dengan baik untuk menghasilkan jaringan internet yang memadai."