JAKARTA - Tenaga ahli Partai Gerindra Ery Cahyaningrum mengatakan, perintah mengirim 26 botol wine seharga Rp99 juta ke dua rumah dinas mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, dari Amiril Mukminin selaku sekretaris pribadi.
Mendengar pengakuan Ery, Anggota Majelis Hakim Ali Mukhtarom merasa heran. Keheranan hakim merujuk namanya, yakni mukminin adalah pemimpin para mukmin.
"Ini kan namanya Amiril Mukminin, pemimpinnya para mukmin kok malah ditawarkan wine?" tanya anggota majelis hakim Ali Mukhtarom di Pengadilan Tipikor dilansir Antara, Rabu, 19 Mei.
Ery menjawab. "Dia pernah bilang suka wine," jawab Ery.
Hakim lantas bertanya kembali. "Dikirim ke Widya Chandra atas nama siapa?" tanya hakim. dan dijawab. "Dikirim pakai kurir atas nama Amiril," jawab Ery.
BACA JUGA:
Ery sebelumnya mengakui mengirimkan 26 botol wine ke dua rumah dinas mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Iya ada 26 botol, dikirim ke (rumah dinas) Widya Chandra dan Kalibata," kata Ery di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Ery menjadi saksi untuk enam terdakwa yaitu Edhy Prabowo, Andreau Misanta Pribadi dan Safri (staf khusus Edhy Prabowo), Amiril Mukminin (sekretaris pribadi Edhy), Ainul Faqih (sespri Iis) dan Siswadhi Pranoto Loe (pemilik PT Aero Cipta Kargo) yang didakwa bersama-sama menerima 77 ribu dolar AS dan Rp24,625 miliar sehingga totalnya mencapai sekitar Rp25,75 miliar dari para pengusaha pengekspor benih benih lobster (BBL) terkait pemberian izin budidaya dan ekspor.
"Jenis wine-nya beda-beda, ada Prancis dan ada Australia," tambah Ery.
Dua jenis wine yang dikirimkan Ery adalah Chateau Pontet-canet Pauillac Grand Cru dan Australian Red Wines.
"Ke Widya Chandra itu satu lusin, sisanya satu lusin lebih sedikit ke rumah jabatan anggota Kalibata," ungkap Ery.
Dalam dakwaan disebutkan Edhy Prabowo menggunakan PT Aero Citra Kargo (ACK) milik Siswadhi Pranoto Lee untuk mengekspor benih lobster meski pekerjaan pengiriman sebenarnya dilakukan oleh PT. Perishable Logistics Indonesia (PT. PLI) yang juga dimiliki Siswadhi.
Pembagian pembayaran dari perusahaan pengekspor benih lobster adalah PT ACK mendapat Rp1.450 sedangkan PT PLI Rp350 per ekor sehingga biaya keseluruhan untuk ekspor BBL adalah sebesar Rp1.800 per ekor BBL.
Sekretaris pribadi Edhy Prabowo yaitu Amiril Mukminin meminta komposisi pembagian saham PT ACK adalah Achmad Bahtiar (41,65 persen), Amri (41,65 persen), Yudi Surya Atmaja (16,7 persen) dengan Achmad Bahtiar dan Amri sebagai representasi Edhy Prabowo sedangkan Yudi menjadi representasi Siswadhi.
Sejak PT ACK beroperasi pada Juni-November 2020, PT ACK mendapat keuntungan bersih Rp38.518.300.187 sehingga total pembagian keuntungan kepada Amri adalah senilai Rp12,312 miliar; kepada Achmad Bachtiar senilai Rp12,312 miliar; dan Yudi Surya Atmaja sebesar Rp5,047 miliar.