Rapat Bersama Jokowi, Anies Disuruh Antisipasi Lonjakan Kasus Usai Lebaran
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Riza Patria (Foto: Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan daerah dan jajaran Forkopimda. Rapat ini dipimpin Presiden Joko Widodo. 

Selepas rapat, Anies mengaku diminta Jokowi mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 usai musim lebaran tahun ini.

"Bapak Presiden memberikan arahan-arahan Terkait dengan antisipasi kasus COVID-19 akibat peningkatan mobilitas penduduk selama musim lebaran kemarin," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 17 Mei.

Kata Anies, pergerakan mobilitas warga setelah Hari Raya Idulfitri 1442 H masih harus diantisipasi sampai akhir pekan depan.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu melanjutkan, pemerintah telah memiliki dua lapis skrining kepada warga yang kembali ke Jakarta. "Pertama di pintu masuk, kedua di lingkungan masyarakat," ujar dia.

Skrining lapis pertama dilakukan oleh petugas penyekatan kendaraan. Para pemudik yang hendak kembali ke Jakarta diwajibkan membawa surat keterangan bebas COVID-19. Jika tidak, pemudik bakal diwajibkan menjalani isolasi.

Skrining di RT dan RW merupakan pemeriksaan lapis kedua di skala komunitas. Satgas COVID-19 di tingkat RT dan RW berkoordinasi dengan jajaran camat, lurah, Babinkabtibmas, dan Babinsa untuk melakukan pendataan atas warga yang masuk ke wilayah Jakarta setelah Idulfitri 1442 H.

Ketua RT dan RW akan dibekali aplikasi khusus untuk melakukan pelaporan dua kali sehari atas kondisi di wilayahnya. Pemudik dipastikan sehat dan tidak bergejala COVID-19.

Anies menggaris bawahi Kebijakan ini tidak pernah melarang orang masuk Jakarta. Sebab, menurutnya Jakarta bagian dari Indonesia, penduduk Indonesia bisa masuk ke kota mana saja. 

"Sekarang ini dalam kondisi pandemi sebelum lebaran kita menganjurkan tidak berpergian, sesudah lebaran kita lakukan pengecekan kepada mereka yang masuk," jelas Anies.

"Jadi, ini bukan pelarangan masuk Jakarta tapi ini melakukan skrining untuk mendeteksi agar warga Jakarta yang tidak berpergian, menaati anjuran, mereka terlindungi," pungkasnya.