JAKARTA - Dua sosok tentara korban tewas Perang Korea berhasil diidentifikasi melalui analisis DNA, sebut Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam pernyataannya, Jumat 14 Mei.
Melansir Koreatimes Jumat 14 Mei, sisa-sisa kedua tentara yang tewas tersebut ditemukan dari penggalian di bekas lokasi pertempuran dua Korea yang dilakukan beberapa tahun lalu.
Dua identitas sosok tentara yang berhasil diketahui adalah Private First Class Yoon Deok-yong dan Private First Class Kang Seong-ki. Proses pengenalan keduanya dimungkinkan dengan pendaftaran sampel DNA oleh pihak keluarga ke pemerintah.
"Sisa-sisa keduanya digali di Yanggu, sekitar 175 kilometer timur laut Seoul pada tahun 2017," terang Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam pernyataannya.
Keduanya diduga tewas dalam pertempuran yang berlangsung pada tahun 1951 lalu. Keduanya menjadi hasil identifikasi ke 163 dan 164, sejak Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memulai penggalian sisa-sisa tentaranya yang tewas dalam perang sejak tahun 2000 lalu.
Untuk diketahui, Perang Korea dimulai 25 Juni 1950, ketika sekitar 75 ribu tentara dari Tentara Rakyat Korea Utara mengalir melintasi paralel ke-38, batas antara Republik Rakyat Demokratik Korea yang didukung Soviet di sebelah utara dengan Republik Korea Selatan yang pro-Barat untuk Selatan. Invasi ini adalah aksi militer pertama dari Perang Dingin.
Perang Korea relatif singkat tetapi sangat berdarah. Hampir lima juta orang meninggal. Lebih dari setengahnya adalah warga sipil. Diketahui, tingkat korban sipil Perang Korea lebih tinggi daripada Perang Dunia II dan Perang Vietnam. Sementara hampir 40 ribu orang AS tewas dalam perang di Korea dan lebih dari 100 ribu terluka.
Sementara, sekitar 140.000 tentara Korea Selatan tewas dan sekitar 450.000 lainnya luka-luka dalam perang ini. Jumalah ini termasuk 123.000 jenazah tentara Korea Selatan yang belum ditemukan.
BACA JUGA:
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan akan mengadakan upacara, untuk menandai 'kembalinya' tentara tersebut dan meletakkan jenazah mereka di pemakaman nasional.