Kabar Simpang Siur, Mengenai Kondisi Kim Jong-un yang Diisukan Kritis
Kim Jong-un saat bersama Presiden Korsel Moon Jae-in (dok. wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Kondisi kesehatan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un masih simpang siur hingga kini. Terlebih sejumlah media asing, mengabarkan bila Kim Jong-un kritis setelah menjalani operasi jantung. 

Kabar tersebut diterbitkan oleh sebuah media, Daily NK, yang berbasis di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Dalam laporannya kesehatan Kim Jong-un diketahui telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena merokok, obesitas, dan terlalu banyak bekerja.

Dituliskan bahwa Kim Jong-un telah menjalani prosedur kardiovaskular (jantung). Ia menerima perawatan sejak 12 April dan kini sedang memulihkan diri di vila pribadinya. 

"Pemahaman saya adalah bahwa dia telah berjuang (dengan masalah kardiovaskular) sejak Agustus lalu tetapi memburuk setelah berkali-kali mengunjungi Gunung Paektu," kata sebuah sumber yang dikutip oleh pihak Daily NK yang tidak disebutkan namanya. 

Sejak saat itu, Kim tak pernah tampak di muka publik Korea Utara. Termasuk menghadiri acara peringatan ulang tahun mendiang kakeknya, Kim Il-sung beberapa waktu lalu. Beberapa media asing, seperti The Guardian juga melaporkan bila kondisi Kim Jong Un kritis, pasca menjalani operasi jantung. 

Laporan itu mengutip sumber tanpa nama dan belum ada komentar resmi dari media pemerintah Korut. Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga dikabarkan menerima info bahwa pemimpin negeri Korea Utara itu dalam kondisi kritis.

Sementara Kementerian unifikasi Korea Selatan, membantah hal tersebut dan menolak untuk mengomentari laporan yang mengatakan Kim Jong-un sakit keras ataupun kritis. Bahkan salah seorang pejabat Korsel mengatakan kepada kantor berita Yonhap jika kondisi Kim Jong-un tidak sakit parah atau memburuk.

Pemimpin diktator ini juga diketahui absen, ketika Pyongyang menembakkan beberapa rudal jarak pendek minggu lalu. Selain itu ia tidak mengambil bagian dalam peringatan untuk Kim Il-sung, hari libur nasional yang dikenal sebagai Hari Matahari, pada 15 April.

Hal ini bukan pertama kalinya tidak tampilnya Kim Jong-un di depan umum memicu spekulasi tentang kesehatannya. Pada 2014, media pemerintah Korut mengambil langkah yang langka untuk mengakui bahwa Kim Jong-un menderita "kondisi fisik yang tidak nyaman", setelah tayangan TV menunjukkan Kim Jong-un berjalan pincang dan tidak menghadiri sesi parlemen yang penting.

Kim Jong-un sedang berkuda (Photo: Korea Central News Agency)

Tetapi laporan itu tidak membahas rumor bahwa ia menderita serangan asam urat yang melemahkannya. Beberapa pengamat berspekulasi bahwa Kim Jong-un telah membatasi penampilannya di depan umum bulan ini sebagai tindakan pencegahan terhadap COVID-19. 

Korut sendiri terus bersikeras bahwa mereka belum menemukan satu pun kasus COVID-19, tetapi para ahli dan pembelot telah menentang klaim tersebut.

Negara tertutup tersebut mengakui bahwa pihaknya telah mengkarantina puluhan ribu dan menunda tahun ajaran sekolah sebagai langkah pencegahan. Mereka juga telah menutup perbatasannya dengan China sejak Januari.

Tetapi kelompok-kelompok aktivis di Seoul mengatakan mereka telah diberitahu oleh sebuah sumber bahwa banyak yang meninggal karena virus corona, meskipun klaim itu tidak dapat diverifikasi secara independen.