Surat Kim Jong-un yang Semangati Korsel Hadapi Wabah Corona
Pimpinan tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un (Koreaherald)

Bagikan:

JAKARTA - Di balik sosoknya yang otoriter, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un punya sisi humanis. Dirinya mengirimkan secarik surat untuk Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang berisikan dukungan agar kuat menghadapi wabah virus corona atau COVID-19.

Mengutip Reuters, surat yang dikirimkan pada Rabu 4 Maret lalu ini dialamatkan untuk warga Korea Selatan yang sedang dirundung duka akibat merebaknya wabah virus corona. Kim pun berupaya menghibur saudara dekatnya itu untuk tetap semangat berjuang melawan virus tersebut. 

"(Dalam suratnya Kim) menyampaikan pesan penghiburan kepada orang-orang Korea Selatan yang berjuang melawan wabah corona," kata seorang pejabat senior di Gedung Biru kepresidenan, Yoon Do-han dilansir dari Reuters Jumat 6 Maret 2020.

Yoon juga mengatakan dalam suratnya Kim turut menyampaikan rasa kekhawatirannya dengan kondisi kesehatan Moon yang seakan menggarisbawahi kedekatan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Kim juga menuliskan jika ia merasa frustasi lantaran tidak bisa banyak membantu Korea Selatan memerangi virus corona.

Apalagi saat ini Korsel telah mengkonfirmasi 6.284 kasus orang yang terinveksi virus corona. Di mana 40 orang di antaranya dikabarkan telah meninggal dunia.

Kendati belum ada laporan adanya warga Korea Utara yang terinfeksi virus corona. Pemerintah kedua negara sepakat untuk menutup jalur perbatasan yang memisahkan kedua negara di Semenanjung Korea itu.

Ditambahkan Yoon, pihak pemerintah Korea Selatan juga akan mengirimkan surat balasan kepada Kim Jong-un. Kendati demikian, dalam surat balasannya ini pemerintah Korsel tidak menyiratkan maksud politik terkait situasi terkini, selang beberapa hari setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik di tengah kekhawatiran dunia terhadap corona.

Sebagai sebuah negara, Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan banyak negara di dunia. Oleh karenanya, disebutkan Korea Utara telah menutup rapat-rapat perbatasan untuk menghindari virus itu masuk ke negaranya. 

Korut mengklaim belum ada satupun kasus Corona yang positif terjadi di negaranya sejak pertama kali virus itu mewabah.