Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak lima orang turis, terpaksa harus bersembunyi di sebuah gua di India selama hampir sebulan lamanya. Lantaran pemerintah India memberlakukan aturan lockdown di saat mereka semua tengah berlibur. 

Dilansir dari CNN, sekelompok turis terpaksa tinggal di sebuah gua dekat Rishikesh, sebuah kota di negara bagian Uttarakhand di India utara. Kota ini menjadi terkenal di kalangan turis mancanegara, semenjak The Beatles melakukan yoga dan bermeditasi di sana. 

Hampir sebulan lamanya, mereka bersembunyi di dalam gua. Hingga akhirnya polisi menemukan kelompok turis tersebut untuk dikarantina selama beberapa hari untuk memastikan tidak ada dari mereka yang terjangkit COVID-19. 

"Mereka tinggal di gua sejak 24 Maret, polisi menemukan mereka pada hari Minggu dan memindahkan mereka ke Swarg Ashram dekat Rishikesh, kami telah meminta mereka untuk mengkarantina diri selama dua minggu sebagai tindakan pencegahan. tetapi mereka tampak sehat," kata juru bicara kepolisian Uttarakhand, Mukesh Chand.

Para turis yang terdiri dari empat pria dan dua wanita asal Perancis, Turki, Ukraina, Amerika Serikat, dan Nepal, tersebut pada awalnya tinggal di sebuah hotel. Namun di tengah perjalanan, mereka kehabisan uang dan akhirnya memutuskan untuk bermukim di dalam gua. 

Kelompok turis ini bertahan dengan menggunakan sisa uang mereka untuk membeli makanan dan keperluan lainnya, selama bertahan di dalam gua. Sejatinya, wisatawan asing maupun lokal telah dilarang untuk memasuki negara bagian Uttarakhand sejak 20 Maret karena wabah COVID-19.

Sebelumnya, beberapa orang turis asing juga sempat mendapat hukuman dari pihak kepolisian India karena tak menaati aturan lockdown. Melansir dari Channelnewsasia, Mereka harus menjalani hukuman dengan menulis "I did not follow the rules of lockdown so I am so sorry" atau "saya tidak mengikuti aturan lockdown, jadi saya minta maaf" sebanyak 500 kali di kertas.

Turis Dihukum polisi India (dok. hwnews)

India adalah negara terpadat kedua di dunia, dan memiliki kekhawatiran berlebih terhadap sistem kesehatan negaranya yang dianggap belum mampu untuk mengatasi pandemi COVID-19. Apalagi dengan banyaknya warga negara dengan ekonomi kurang mampu yang terpaksa dirumahkan, sejak Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengumumkan lockdown nasional, sejak 24 Maret lalu. 

Polisi India pun terkenal galak dalam menerapkan aturan tersebut dengan sangat ketat. Mereka tak segan-segan memukuli para warga dengan tongkat bambu kepada para warga yang masih bandel keluar rumah.

India pun memperpanjang penerapan kebijakan lockdown yang harusnya berakhir pada bulan April, menjadi 3 Mei 2020. Penduduk hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk membeli kebutuhan pokok dan obat-obatan.

Menurut data dari World O Meter, tercatat ada lebih dari 18.658 kasus pasien positif COVID-19 di India, dengan korban meninggal dunia mencapai 592 kasus.