Longgarkan Kebijakan <i>Lockdown</i>, Jerman Buka Kembali Sekolah Secara Terbatas
Ilustrasi Jerman (Photo by Ansgar Scheffold on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Berbagai negara di dunia yang awalnya memilih pembatasan wilayah atau lockdown untuk menahan laju penyebaran COVID-19. Namun kini, mereka mulai melonggarkan kebijakan tersebut seiring dengan menurunnya jumlah pasien positif corona.

Salah satu negara yang mulai melonggarkan kebijakan lockdown ialah Jerman. Otoritas pemerintah Jerman mulai membuka kembali sekolah-sekolah agar para pelajar di jerman dapat kembali ke kelas, guna mengikuti ujian akhir pada senin, 4 Mei mendatang.

Melansir Reuters, rencana untuk membuka kembali sekolah-sekolah sudah disetujui oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel. Meski kembali dibuka, para siswa harus tetap menerapkan aturan jaga jarak atau physical distancing selama kegiatan belajar mengajar di kelas.

Kepala sekolah Steglitz Berlin, Antje Luekemann mengapresiasi langkah pemerintah dengan kembali dibukanya tahun ajaran sekolah. Dirinya mengungkapkan, para siswa juga akan diwajibkan mengenakan masker dan menggunakan hand sanitizer, sebelum dan sesudah beraktivitas di kelas. 

"Semakin lama ketidakpastian berlangsung, semakin sulit perkara membuat mereka tetap termotivasi, dan itulah mengapa saya percaya sangat penting bagi kami untuk menyambut baik aturan guna memulai ujian," ungkap Luekemann.

Kendati tahun ajaran sekolah akan kembali dibuka, tak sedikit dari orang tua siswa yang khawatir akan kondisi anaknya saat harus bersekolah di tengah pandemi COVID-19. Pihak sekolah juga tidak akan memaksa para siswa untuk hadir dalam kelas atau mengikuti ujian akhir. 

"Tentu saja ada kekhawatiran, semakin banyak siswa di dalam gedung, semakin rumit untuk membuat mereka tetap berada pada kondisi terjaga 100 persen," tambahnya.

Rencananya 16 negara bagian di Jerman akan mulai membuka kembali tahun ajaran pendidikan dan mengizinkan para siswa untuk datang ke sekolah. Kelas akan terbagi dalam beberapa kategori usia dengan jadwal yang telah ditentukan untuk menjaga jarak para siswa (physical distancing) di dalam kelas.

Setali dengan pelonggaran lockdown, pihak berwenang Jerman juga meyakini physical distancing menjadi salah satu cara untuk memperlambat penularan COVID-19. Selain tetap mengharuskan sebagian besar warganya untuk tetap melakukan isolasi mandiri.

Tak hanya sekolah-sekolah, Toko-toko kecil juga di sebagai besar Jerman mulai beroperasi kembali. Meski begitu, perihal toko yang lebih besar, restoran, hingga bioskop belum mendapat izin untuk buka kembali.

Sejatinya Jerman masih berada dalam rangking, negara dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak di dunia. Di mana peringkat pertama kini diduki oleh Amerika Serikat, Spayol, Italia dan Prancis. Dibanding empat negara tersebut, Jerman menjadi negara dengan angka kematian relatif rendah berkat pengujian awal yang intensif kepada warganya.