Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri angkat bicara perihal kabar pemecatan penyidik senior Novel Baswedan dan pegawai KPK lainnya, termasuk kepala satuan tugas (kasatgas). 

Dia menegaskan kabar yang beredar itu bukanlah dari dirinya maupun pimpinan KPK yang lain. Sebab, selama ini pihaknya tak pernah menyatakan akan melakukan pemecatan.

"Kami tidak ingin menebar isu. Kami ingin pastikan kami menegakkan hak asasi manusia (HAM)," kata Firli dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Rabu, 5 Mei.

Dia menegaskan, pihaknya telah menerima hasil asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) para pegawainya dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) sejak 27 April. Firli mengatakan, setelah penerimaan dilakukan, pihaknya juga tak membuka dan disimpan dalam keadaan tersegel rapat.

"Sejak diterima 27 April tetap dalam segel, disimpan di lemari, dan dikunci beberapa kunci pengamanan dan disegel, sampai sore hari ini tadi dibuka, disaksikan seluruh pejabat struktural di KPK dari eselon 1, 2, anggota dewan pengawas lengkap, pimpinan lengkap, bahkan didokumentasikan oleh kawan-kawan Humas KPK," jelasnya.

"Jadi kami pastikan tidak ada penyebaran nama-nama," imbuh eks Deputi Penindakan KPK tersebut.

Sehingga, dia menyayangkan adanya informasi yang beredar terkait. Sebab, nama-nama ini bukanlah dari internal lembaganya.

"Kalau ada nama yang beredar, silakan tanyakan siapa yang menebar nama-nama itu, yang pasti bukan KPK," tegas Firli.

 

Diberitakan sebelumnya, KPK bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggelar asesmen wawasan kebangsaan untuk para pegawainya. 

Hanya saja belakangan dikabarkan sejumlah pegawai tak lolos sehingga mereka disebut bakal dipecat. Salah satunya yang diisukan adalah penyidik senior Novel Baswedan.