<i>Update</i> COVID-19 per 19 April: 35 Laboratorium Aktif Periksa Sampel Pasien COVID-19
Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) (tangkap layar dari video siaran konferensi pers di akun YouTube BNPB Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) mengatakan, hingga saat ini sudah ada puluhan laboratorium yang aktif untuk memeriksa sampel pasien yang diduga terjangkit virus ini.

Selain itu, pemerintah juga mendapatkan tambahan jumlah reagen untuk uji Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Jumlah laboratorium yang aktif ada 35 laboratorium. Kita bersyukur bahwa hari ini, diperkirakan nanti malam, kita akan mendapatkan lagi tambahan reagen untuk mengoptimalkan laboratorium yang kita miliki dan menambah jumlah laboratorium," kata Yuri dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube resmi BNPB, Minggu, 19 April.

Reagen baru ini, kata dia, selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh laboratorium berjaring di seluruh Indonesia.

Terkait kasus COVID-19 di Indonesia, Yuri mengatakan, saat ini, laboratorium telah melakukan pemeriksaan terhadap 47 ribu spesimen yang diambil melalui metode swab.

Dari jumlah tersebut, dia menjelaskan sebanyak 6.575 pasien dinyatakan positif dan ini berarti ada peningkatan sebanyak 327 orang dari angka sebelumnya.

"Konfirmasi kasus COVID-19 adalah 6.575 orang. Dari kasus konfirmasi yang positif kita dapatkan sembuh 686 orang dan yang meninggal 582 orang," jelas dia.

Walaupun semua provinsi sudah terdampak COVID-19, namun, Yurianto mengatakan, seluruh angka kesembuhan juga terjadi di seluruh provinsi. Angka kesembuhan paling tinggi, kata Yuri, diperoleh oleh DKI Jakarta dengan angka 234 orang.

Selanjutnya, di Jawa Timur dilaporkan mereka yang sembuh mencapai 98 orang. Kemudian, di provinsi lain seperti Jawa Tengah 51 orang, Jawa Barat 45 orang, dan Sulawesi 43 orang dinyatakan sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah melaksanakan uji laboratorium dan sebanyak dua kali berturut menunjukkan hasil negatif dan sudah tidak lagi ada keluhan klinis.

Sementara berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) di kabupaten/kota, saat ini, Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang tercatat mencapai 178 ribu orang.

Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), kini totalnnya mencapai 15.646 orang. "Jumlah PDP ini adalah jumlah yang sedang kita siapkan untuk kita konfirmasi laboratoriumnya dengan melakukan pemeriksaan realtime PCR," ujarnya.