<i>Update</i> COVID-19 per 15 April: Pemerintah Kebut Pemeriksaan PCR
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Foto: Twitter @aw3126)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah pusat melalui Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) memaparkan perkembangan penanganan virus corona atau COVID-19 per 15 April. Setidaknya, ada 297 kasus positif baru yang ditemukan dan total keseluruhan berjumlah 5.136 pasien.

Kemudian, untuk kasus sembuh juga mengalami penambahan sebanyak 20 orang yang jika dihitung secara nasional berjumlah 446 pasien.

Sedangkan, untuk kasus meninggal dunia, penambahan yang terjadi tergolong cukup rendah dengan jumlah 10 orang. Sehingga, secara keseluruhan berjumlah 469 pasien yang dinyatakan meninggal akibat COVID-19.

Untuk penambahan kasus positif, DKI Jakarta masih menjadi uturan pertama dalam penyumbang terbanyak dengan 139 orang. Sementara, kasus pasien sembuh paling banyak terjadi di Sulawesi Selatan sebanyak 9 pasien. Terakhir, kasus meninggal paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan 4 pasien.

Pemerintah semakin gencar mencari atau menelusuri contact tracing dari para pasien positf dengan cara memeriksa 10 ribu orang per hari dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Hal ini dilakukan dengan mengaktifkan puluhan laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga, daya tampung dan pemeriksaan akan lebih besar dan efisien.

"Kita harus menuju target untuk melakukan 10.000 tes PCR realtime per hari, dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari 32 laboratorium yang sebelumnya," ucap Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Rabu, 15 April.

Pengaktifan laboratorium didukung dengan pengadaan alat atau reagen dan sumber daya manusia yang berasal dari relawan. Saat ini, alat atau reagen sudah didatangkan dalam jumlah besar dan secepatnya akan segera didistribusikan ke seluruh laboratorium untuk pemeriksaan spesimen.

"Kita sudah mendatangkan lagi sebanyak 150 ribu reagen PCR, dan ini akan segera untuk kita distribusikan ke laboratorium-laboratorium yang sudah menjadi jejaring dalam pemeriksaan COVID-19," tegas Yuri.

Berdasarkan data yang ada, sekitar 36.000 spesimen sudah diperiksa dengan merode PCR. Sampel tersebut berasal dari rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 se Indonesia.

"Sampel ini berasal dari 196 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia yang saat ini merawat pasien COVID-19. Sudah lebih dari 800 rumah sakit baik miliki pemerintah pusat, pemerintah daerah milik BUMN, TNI dan Polri, milik swasta yang telah melakukan layanan rawatan pandemi COVID-19," tandas Yuri.