Kabar Bahagia Datang dari Sulteng, Pasien COVID-19 yang Sembuh Jadi Total 11.214 orang
Penerapan protokol kesehatan di Masjid Agung Darussalam Kota Palu Provinsi Sulteng, (Muhammad Arsyandi/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi  COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah Moh. Haris Kariming menyebut pasien COVID-19 yang sembuh di provinsi itu bertambah menjadi 11.214 orang.

"Hari ini 25 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh, sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng berjumlah 11.214 orang," katanya di Kota Palu, dilansir Antara, Minggu, 2 April.

Ia menerangkan 25 orang tersebut berada di sejumlah daerah, antara lain 18 orang di Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) dan tujuh orang di Buol.

Mereka yang sudah sembuh, lanjutnya, telah diizinkan pulang, namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 agar tidak kembali terpapar.

"Sementara itu 20 orang terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini, antara lain lima orang di Kota Palu, enam orang di Kabupaten Poso, empat orang di Buol, dua orang di Morowali dan Tojo Una-Una, satu orang di Morowali Utara,"ujarnya.

Secara kumulatif total pasien terkonfirmasi COVID-19 sampai saat ini berjumlah 12.302 orang.

Selain itu dua pasien COVID-19 masing-masing satu orang di Tojo Una-Una dan Morowali dinyatakan meninggal dunia hari ini sehingga total pasien COVID-19 yang meninggal dunia sampai saat ini berjumlah 334 orang.

"Sebanyak 761 pasien COVID-19 saat ini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Mari kita doakan agar mereka semua dapat sembuh," terangnya.

Ia meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten da kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

Selain itu, warga harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.

"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya