Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Ummat Agung Mozin membenarkan jika partainya terbuka untuk non-muslim yang ingin bergabung.

Bahkan, kata dia, sudah banyak masyarakat di Papua dan Manado, Sulawesi Utara yang mendaftar sebagai anggota partai besutan Amien Rais itu.

"Pastinya, Partai Ummat itu kan islam moderat, sangat menghargai perbedaan, tidak ada intimidasi soal suku dan ras," ujar Agung kepada VOI, Sabtu, 1 Mei.

Menurut Agung Partai Ummat tidak menutup pintu bagi siapapun yang mau sama-sama melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Sesuai dengan tagline partai.

"Kalau sudah bicara melawan kezaliman dan menegakkan keadilan, itu agama manapun sama. Mau orang Kristen mau Katolik, Islam, selama dia melihat ada ketidakadilan maka dia harus bersama Partai Ummat. Kecuali dia sendiri mau melakukan kezaliman tentu tempatnya bukan di Partai Ummat," tegas Agung

"Jadi selama yang bersangkutan dari agama apapun, ketika dia melihat kezaliman dan menegakkan  ketidakadilan saya kira rumahnya di Partai Ummat," sambungnya.

Dia menekankan, Partai Ummat menjungjung Islam sebagai rahmatan lil alamin. Artinya merangkul semua suku, agama dan ras.

"Itu dia Islam untuk seluruh sekalian alam. Rahmatan lil alamin maksudnya itu jangan kan manusia, tumbuhan, isi alam ini harus kita jaga, apalagi manusia itu pengertian rahmatan lil alamin," jelasnya.

Agung pun merujuk piagam Madinah. Dimana, ketika jaman nabi orang-orang Kristen justru dilindungi dan dijaga. Kecuali orang Kristen tersebut memusuhi ummat Islam maka akan ada hukuman setimpal.

"Tapi kalau mau berdampingan secara damai, ya wajib mereka kita lindungi. Jadi tidak ada Islam bunuh Kristen Kristen bunuh Islam, kalau ada yang lakukan, itu adalah penjahat bukan Islam. Itu penjahat kemanusiaan," katanya.

Termasuk orang mengaku Islam, yang tega membunuh saudaranya sesama muslim maupun agama lain. "Kalau dia memahami agamanya dengan baik dia tidak akan melakukan pembunuhan itu kecuali kepada orang yang memusuhinya," tandas Agung Mozin.