Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Agung Mozin membantah parpolnya masih dibayang-bayangi citra Amien Rais. Menurutnya, meski digagas mantan ketua MPR itu, namun Partai Ummat diatur secara profesional.

"Partai Ummat ini adalah partai yang berasaskan Islam, dimana kekuasaan dan lembaga tertinggi partai ini adalah majelis syuro jadi bukan DPP DPW atau dewan pengurus kabupaten/kota. Kekuasaan mutlak itu ada ditangan majelis syuro," ujar Agung kepada VOI, Jumat, 30 April.

Diketahui, Dewan Majelis Syuro Partai Ummat diketuai Amien Rais. MS Kaban sebagai wakil ketua I, Habib Thalib Asegaf Adjufri menjadi wakil ketua II dan Ansufri Idrus Sambo sebagai sekretaris. 

"Mereka menetapkan garis-garis besar haluan partai, mereka menetapkan segala sesuatu menyangkut partai. Nah di majelis syuro itu duduk tokoh-tokoh nasional yang menjadi teladan kita semua. Mereka lah yang mewarnai partai sehingga menurut saya pernyataan mengenai itu menjadi tidak penting," kata Agung.

Terlebih, jika ada yang berpendapat bahwa Partai Ummat berbau politik dinasti lantaran mendapuk menantu Amien Rais sebagai ketua umum, Agung pun membantahnya. Sebab, kata dia, sewaktu-waktu jabatan ketua umum yang kini dijabat Ridho Rahmadi dapat ditanggalkan atas persetujuan Dewan Majelis Syuro. 

"Siapapun duduk disitu (ketum, red) karena kepengurusan tingkat DPP bisa diganti setiap saat oleh majelis syuro. Dan majelis syuro punya standar untuk menentukan siapa yang menjadi pimpinan administratif partai," jelasnya.

Bukan karena alasan menantu, terpilihnya Ridho Rahmadi karena sosoknya yang memenuhi syarat menjadi pimpinan Partai Ummat. Apalagi, Ridho merupakan anak muda yang sudah memenuhi 3 unsur calon ketua umum partai berlambang perisai bintang emas itu. 

"Kenapa ada keluarga Amien Rais? Saya menyatakan untuk membangun sebuah partai itu tidak mudah apalagi membangun soliditas didalam sebuah partai. Kita membutuhkan tiga hal, pertama integritas diri seseorang. Kedua kapasitas intelektual, ketiga loyalitas," jelasnya. 

"Nah banyak orang yang datang ke kita melobi ingin menjadi ketum. Setelah kita timbang timbang kok enggak pantas. Ada juga yang kita anggap pantas tapi menolak. Sehingga pada ujung ketika kita harus mendeklarasikan partai, kita belum menemukan tokoh yang paling dekat dengan harapan kita. Ya kita ambil anak muda yang memenuhi ketiga unsur tadi," katanya lagi.

Apakah Partai Ummat memang menyasar kaum milenial? Agung pun membenarkan bahwa partainya merupakan wadah para pemimpin muda yang mau berjuang melawan ketidakadilan dan kezaliman.

"Regenerasi penting, tugas senior itu kan hanya membuat patron agar mereka tidak tergelincir dari apa yang menjadi tagline partai," tandas Agung Mozin.