Bagikan:

JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan rumah sakit tanpa dinding (telemedicine) atau aplikasi kesehatan berbasis dokter yang banyak berkembang di Indonesia berhasil membantu pendeteksian penyebaran COVID-19.

Pernyataan Doni ini didasari oleh laporan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo. 

“(Telemedicine) ini sudah efektif. Bapak Menkes melapor ke Presiden ada sekitar tiga ribu lebih pasien telemedicine dan 30 orang diantaranya, setelah mendapat arahan dari dokter di lapis kedua tersebut melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif,” kata Doni dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin, 13 April.

Dari 30 orang yang dinyatakan positif tersebut, selanjutnya hanya dua orang yang dinyatakan perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sementara sisanya, melakukan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan.

“Artinya peran dokter ini sangat optimal dan baik sehingga dapat mengurangi jumlah pasien yang datang ke rumah sakit,” tegasnya.

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini juga mengatakan, saat ini, pelayanan COVID-19 di rumah sakit juga diutamakan bagi mereka yang sakit berat, serius dan cenderung kritis.

Sementara bagi masyarakat yang mempunyai gejala COVID-19 tingkatan ringan, pemeriksaan bisa dilaksanakan di rumah sakit tanpa dinding. Selanjutnya, masyarakat bisa melaksanakan isolasi mandiri di rumah ataupun isolasi di tempat yang sudah disediakan seperti di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Presiden Joko Widodo sebelum rapat terbatas dilaksanakan juga menyatakan hal yang sama. Menurut Jokowi, saat ini, masyarakat yang memiliki gejala ringan virus corona sebaiknya tak perlu datang langsung ke fasilitas kesehatan. Sebab, ada aplikasi berbasis dokter di telepon pintar yang bisa digunakan untuk konsultasi.

“Ini yang belum banyak diungkap bahwa kita memiliki rumah sakit tanpa dinding atau telemedicine. ... Saya kira ini bedanya kita dengan negara lain. Tidak semua harus ke dokter, rumah sakit atau puskesmas tapi bisa lewat telemedicine sehingga mengurangi resiko pada tenaga medis,” kata Jokowi dalam pemaparannya sebelum memulai rapat terbatas.

Selain soal rumah sakit tanpa dinding, dalam konferensi pers tersebut, Doni juga menyampaikan. sejumlah daerah yang terdapat banyak kasus COVID-19 mulai kekurangan tenaga kesehatan terutama dokter.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, Kementerian Kesehatan kata dia akan segera memberikan surat tanda registrasi dan peningkatan pelatihan intensif terhadap 2.435 tenaga kesehatan khususnya dokter.

“Bapak Menteri Kesehatan akan memberikan prioritas kepada tenaga dokter sehingga mereka bisa praktik langsung di lapangan,” ungkap Doni.

Selain itu, angka tersebut kemudian akan dibantu oleh jajaran relawan. Saat ini, kata dia, sudah ada belasan ribu relawan yang siap membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.

“Sudah lebih dari 18 ribu relawan yang sudah mendaftar dan sebagian besar diantaranya para tenaga dokter, perawat, dan petugas laboratorium,” kata dia.