JAKARTA - Seluruh staf Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjalani rapid test COVID-19. Hasilnya, terdapat 6 orang yang terindikasi positif virus corona berdasarkan tes cepat dengan pemeriksaan antibodi tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menyatakan 6 staf BNPB yang dinyatakan positif dari rapid test langsung menjalani uji spesimen cairan liur (swab) di hari yang sama.
"Sebanyak 6 orang itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Tarakan untuk tes swab. Kemudian, mereka pulang ke rumah masing-masing untuk isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab," kata Agus kepada VOI, Kamis, 30 April.
Staf BNPB bekerja di Graha BNPB yang terletak di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Tempat ini merupakan konferensi pers harian perkembangan COVID-19 oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
BACA JUGA:
Agus bilang, hasil proses pemeriksaan antigen spesimen liur menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) akan keluar pada 3 hingga 5 hari mendatang.
Ketika ada yang dinyatakan positif berdasarkan tes PCR, mereka akan dikarantina di rumah sakit darurat Wisma Atlet Kemayoran atau isolasi mandiri di rumah agar memutus rantai penularan.
Kemudian, puskesmas di masing-masing domisili staf teesebut akan melakukan pengintaian (surveilans) dan penelusuran kontak dari 6 orang yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test tersebut. Hal ini merupakan deteksi dini untuk memeriksa risiko penularan dari orang yang telah terinfeksi virus.
Namun, Agus menegaskan, 6 staf BNPB belum secara resmi dinyatakan sebagai penderita COVID-19 hanya dari hasil rapid test. Sebab, tes cepat ini diakui tak akurat mendeteksi COVID-19.
"Yang positif tersebut kan belum tentu positif COVID-19, masih harus nunggu hasil swab (untuk hasil positif atau negatif," ungkapnya.
Pemeriksaan rapid test kepada seluruh staf BNPB masih berjalan hingga hari ini. Agus mengaku, setelah ada 6 orang positif berdasarkan rapid test, protokol kesehatan di lingkungan kantor BNPB ditingkatkan.
"Protokol kesehatan seperti jaga jarak dan cuci tangan tetap dijalankan seperti yang sudah diterbitkan. Sekarang, akan dilakukan lebih ketat dan disiplin," imbuhnya.