Bagikan:

JAKARTA - Kapal selam TNI AL KRI Nanggala 402 hilang kontak di Perairan Bali. Hingga saat ini keberadaannya belum diketahui. Kapal milik Indonesia ini telah berusia 42 tahun. Banyak pihak memertanyakan bagaimana maintenance atau perawatan kapal tersebut.

Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie mengatakan jenis kapal selam serang bermotor diesel-listrik tipe U-209 buatan Jerman memiliki kehebatan yang tak bisa diragukan. Karena itu banyak negara yang masih menggunakannya. Namun, kata dia ada batas waktunya.

"Walaupun jenis kapal ini kapal yang sejuta umat, everybody using, even orang sudah punya Nuklir Submarine masih menggunakan kapal ini. Karena hebat banget kapal ini. Tetapi negara normal menggunakannya di 25-30 tahun," tuturnya, dalam diskusi virtual, Minggu, 25 April.

Sementara, kata Connie, kapal selama tersebut dipakai oleh Indonesia dalam kurun waktu yang jauh dari negera normal pada umumnya yakni 42 tahun. Meski begitu, menurut dia, jika perawatan kapal dilakukan dengan baik, usia tua alutsista tak jadi masalah.

"Indonesia saking bagusnya sampai 40 tahun. Tetapi kita harus nunggu 50-60 tahun baru kita mau ganti kapal," ucapnya.

Senada, Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksda (Purn) Soleman Ponto mengatakan KRI Nanggala 402 yang memasuki usia 42 tahun tidak masalah selama pemeliharaannya dilakukan dengan baik.

Pemeliharaan yang bagus itu, kata Ponto, menyentuh pengecekan suku cadang kritis (critical sparepart). Suku cadang tersebut wajib diganti bila ada kerusakan.

"Biasanya dipelihara dengan bagus itu, ada yang disebut dengan critical sparepart itu yang diganti kalau memang waktunya ganti. Jangan sampai itu tidak diganti. Karena di dalam kapal itu ada yang vital, ada juga yang hanya ikutan. Maintenance seperti itu untuk memperpanjang lifestime (kapal). Itu yang selalu kita lihat adalah critical-critical itu, yang lain boleh rusak tetapi yang ini jangan boleh rusak," ucapnya.

KRI Nanggala-402 sejatinya telah diperiksa (overhaul) di Daewoo, Korea Selatan, pada 2012. Overhaul itu dilakukan selama 24 bulan.

Meski sudah diperiksa, ujar Ponto, maintenance sesudah overhaul perlu dicek. Overhaul KRI Nanggala-402 berikutnya sejatinya dilakukan pada 2022.

"Dalam kurun waktu 10 tahun ini untuk menunggu overhaul selanjutnya kita harus lihat bagaimana maintenance di antara itu. Bagaimana penggantian penggantian critical sparepart itu. Apakah diganti atau tidak, kualitasnya bagaimana," ujarnya.