Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memastikan kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan Bali layak digunakan meski berusia tua. Apalagi, kapal selam ini sudah mendapatkan surat kelayakan dari Dinas Kelaikan Materiel Angkatan Laut.

"Kapal selam Nanggala-402 ini dalam keadaan siap, baik personel maupun material. Personelnya lengkap, materialnya pun sudah dapat surat kelayakan Dislaikmatal," kata Yudo dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Puspen TNI, Kamis, 22 April.

Dia mengatakan, kapal ini dibuat di Jerman pada 1977 dan diterima oleh TNI AL pada 1981. Selama ini, Nanggala-402 memiliki riwayat melakukan 15 kali penembakan torpedo kepala latihan dan menembak torpedo kepala perang sebanyak dua kali.

"Jadi KRI Nanggala dalam kondisi siap tempur sehingga kita kirim, kita libatkan untuk menembakkan torpedo kepala latihan dan kepala perang," tegasnya.

Menambahkan pernyataan KSAL, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut surat kelayakan yang dikeluarkan oleh Dislaikmatal masih berlaku hingga 25 Maret 2022.

"Jadi masih layak untuk melaksanakan kegiatan operasi," tegasnya.

KRI Nanggala-402 sebelumnya meminta izin menyelam di perairan Bali pada pukul 03.00 WITA, Rabu, 21 April. Rencananya kapal selam ini akan melaksanakan penembakan untuk gladi resik pelatihan. Namun KRI Nanggala-402 yang membawa 53 orang ini kemudian hilang kontak. 

Pencarian dilakukan dengan menggunakan sonar aktif di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402. Tapi hasilnya nihil.  Sementara pada pukul 07.00 WITA, pencarian dilakukan lewat udara. Terlihat tumpahan minyak di lokasi KRI Nanggala-402 menyelam.