JAKARTA - Mantan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain masih menyoalkan hilangnya nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I. Padahal, Menteri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah memberikan klarifikasi soal ini.
"Akhirnya Kemendikbud minta ma'af teledor tdk masukkan KH Hasyim Asy'ari. Tapi nama Kahar Mudzakkir, salah satu dari 9 anggota PPKI juga tdk masuk," cuit Tengku Zul lewat akun twitternya, @ustadtengkuzul dikutip Rabu, 21 April.
Tengku Zul justru mempertanyakan, kenapa tokoh-tokoh yang terlibat dalam partai terlarang PKI masih ditulis dalam sejarah Jilid I. "Malah 4 tokoh PKI masuk. Kenapa?"
"4 nama tokoh PKI muncul di Kamus Sejarah Kemendikbud mulai dari Seevliet, Darsono, sampai DN Aidit, tokoh pembunuh 7 Jendral. Tapi nama KH Hasyim Asy'ari Raib. Heemm...Mboh lah," ujar Tengku Zul.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengklarifikasi tidak dicantumkannya nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang terus menuai protes.
BACA JUGA:
Nadiem mengaku tak pernah berniat menghapus jejak sejarah dengan tak memuat entri Hasyim Asy’ari. Menurutnya, Kamus Sejarah Indonesia Jilid I disusun pada 2017, sebelum dirinya menjadi menteri.
“Kepada masyarakat Indonesia, saya ingin memastikan bahwa tidak ada niatan sama sekali menghilangkan jejak sejarah,” ujar Nadiem melalui siaran video di akun Instagram pribadinya, Rabu, 21 April.
Nadiem menegaskan, sudah memerintahkan jajarannya di Kemendikbud untuk menyempurnakan penyusunan kamus tersebut.
“Tim Kemendikbud sudah saya perintahkan untuk melakukan penyempurnaan kamus yang sempat terhenti, dilanjutkan dengan lebih cermat secara teknis dan lebih mewadahi masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk NU,” kata Nadiem.