Edhy Prabowo Tunjuk Teman Dekat Jadi Pimpinan PT ACK, Raup Untung Miliaran
Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) menyebut Edhy Prabowo merepesentasikan Achmad Bahtiar dan Amri sebagai pemilik saham terbesar PT. Aero Citra Kargo (PT. ACK). Perusahaan ini digunakan sebagai jasa pengiriman benih benur ke luar negeri.

"Achmad Bahtiar adalah juga representasi Edhy Prabowo melalui Amiril Mukminin," ucap jaksa membacakan dakwaan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis, 15 April.

Dalam dakwan, Achmad Bahtiar dan Amri memiliki saham masing-masing sebesar 41,65 persen. Sedangkan, sisanya 16,7 persen dimiliki oleh Yudi Surya Atmaja.

Selain itu, perusahaan yang dipimpin 'orang' Edhy Prabowo itu berhasil meraup keuntungan mencapai ratusan juta. Sebab, perusahan ini wajib digunakan oleh para eksportir.

Sebab, ditetapkan biaya ekspor BBL Rp1.800 per ekor benur. Di mana, PT PLI yang juga bekerjasama dengan PT ACT mendapat biaya operasional pengiriman sebesar Rp350 per ekor benur. Sedangkan PT ACK mendapatkan sebesar Rp1.450 per ekor benur. 

"Sejak bulan September 2020 sampai dengan bulan November 2020, PT DPPP (Perushaan Suharjito) telah melakukan ekspor BBL ke Vietnam sebanyak kurang lebih 642.684 ekor BBL dengan menggunakan jasa kargo PT. ACK. Sehingga uang yang diterima oleh PT. ACK adalah sejumlah Rp706.001.440," kata jaksa.

Bahkan, sejak beroperasi pada Juni sampai November 2020, PT ACK mendapat keuntungan bersih sebesar Rp38,5 miliar, yang diterima dari Suharjito dan perusahaan eksportir lainnya.

"PT. ACK membagikan uang tersebut secara bertahap melalui transfer kepada pemilik saham PT. ACK seolah-olah sebagai deviden. Amri dengan total sebesar Rp12,3 miliar, Achmad Bahtiar Rp12,3 miliar, dan Yudi Surya Atmaja menerima sekitar Rp5 miliar," tandas jaksa.