JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meradang saat nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari hilang dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Bagi Fadli, ini merupakan permasalahan serius yang harus diinvestigasi lebih lanjut.
"Harus segera dibuat investigasi knp tokoh penting KH Hasyim Asy’ari pencetus Resolusi Jihad bisa hilang, sementara yg komunis bisa ada. Ini masalah serius," tegas Fadli dikutip VOI lewat akun twitternya, @fadlizon, Selasa, 20 April.
Fadli mencium gelagat aneh dari kasus ini. Baginya, ada pihak tertentu yang coba membelokan fakta sejarah. "Ada yg hendak membelokkan sejarah," terang Fadli.
Harus segera dibuat investigasi knp tokoh penting KH Hasyim Asy’ari pencetus Resolusi Jihad bisa hilang, sementara yg komunis bisa ada. Ini masalah serius. Ada yg hendak membelokkan sejarah. https://t.co/CDAo5sOfz0
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 20, 2021
Protes atas hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari juga dilayangkan Partai kebangkitan Bangsa (PKB). Menurut PKB aneh bila nama pahlawan hilang sedangkan nama Abu Bakar Ba'asyir justru ada.
BACA JUGA:
PKB pun mendesak agar kamus ini harus ditarik dari peredaran."Pahlawan nasional sekaligus pendiri NU tidak diakui oleh buku terbitan Kemendikbud. Sementara tokoh yang dianggap penyokong radikalisme malah mendapat tempat di buku," tegas Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid.