Kasus COVID-19 Melonjak Tajam, Seluruh Warga India di Atas 18 Tahun Bakal Divaksin
Ilustrasi COVID-19. (Wikimedia Commons/Alberto Giuliani)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah India memutuskan seluruh warga negara berusia di atas 18 tahun, akan memeroleh vaksin COVID-19 mulai 1 Mei mendatang. Langkah ini diumumkan Senin, seiring dengan lonjakan kasus COVID-19 dan penguncian di New Delhi.

Kasus COVID-19 harian di India melonjak rekor 273.810 pada Hari Senin kemarin, dan kematian naik 1.619 menjadi 178.769. Rumah sakit kekurangan tempat tidur, oksigen dan obat-obatan utama, dan infeksi telah melewati 15 juta, jumlah tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Menghadapi kritik yang berkembang atas penanganan gelombang kedua pandemi, Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan produsen vaksin harus memasok 50 persen dosis kepada pemerintah federal dan sisanya kepada pemerintah negara bagian dan pasar terbuka dengan harga yang telah diumumkan sebelumnya. .

Hingga Senin, India telah memberikan hampir 123,9 juta dosis vaksin COVID-19, terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China, meskipun peringkat vaksinasi per kapita jauh lebih rendah.

"Proses vaksinasi saat ini dikendalikan oleh pemerintah federal. Liberalisasi akan meningkatkan produksi dan ketersediaan vaksin, serta menarik produsen vaksin domestik dan internasional baru," kata pemerintah dalam pernyataannya, melansir Reuters, Selasa 20 April.

"Ini juga akan membuat penetapan harga, pengadaan, kelayakan dan administrasi vaksin terbuka dan fleksibel, memungkinkan semua pemangku kepentingan memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan dinamika lokal," sambung pemerintah.

Semenatara itu Kepala Menteri India Arvind Kejriwal mengatakan, ibu kota India, New Delhi akan menjalani penguncian ketat selama enam hari ke depan mulai Senin malam. 

Diterangkan olehnya, sistem perawatan kesehatan berada di titik puncak seiring dengan memburuknya wabah COVID-19. New Delhi kekurangan akut tempat tidur rumah sakit, pasokan oksigen medis dan obat-obatan penting seperti anti-virus Remdesivir.

"Jika penguncian tidak diterapkan sekarang, situasinya akan menjadi di luar kendali," tuturnya. 

New Delhi bergabung dengan 13 negara bagian India lainnya yang telah memutuskan untuk memberlakukan pembatasan, jam malam atau penguncian, termasuk negara bagian terkaya di Maharashtra dan Gujarat.