Bagikan:

JAKARTA - Kelompok Houthi Yaman membebaskan awak kapal Galaxy Leader lebih dari setahun setelah mereka menyita kapal berbendera Bahama di lepas pantai Laut Merah Yaman.

Kru tersebut diserahkan ke Oman dalam koordinasi terkait gencatan senjata yang telah berlangsung selama tiga hari dalam perang Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

“Pembebasan awak Galaxy Leader dilakukan dalam kerangka solidaritas kami terhadap Gaza dan mendukung perjanjian gencatan senjata,” demikian pernyataan Dewan Politik Tertinggi Houthi dikutip Reuters, Rabu, 22 Januari.

Awaknya terdiri dari 25 warga negara dari Bulgaria, Ukraina, Filipina, Meksiko dan Rumania, menurut pemilik pengangkut mobil Galaxy Maritime. Kapal itu disewa oleh Nippon Yusen Jepang.

Pemimpin Galaxy dikawal ke pelabuhan Laut Merah Hodeidah di Yaman utara yang dikuasai Houthi setelah ditumpangi oleh pasukan Houthi di laut pada 19 November 2023, segera setelah pecahnya perang di Gaza.

Pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi mengatakan pada Senin kelompoknya siap bertindak jika Israel melanggar perjanjian gencatan senjata di Gaza.

“Kami selalu siap untuk segera melakukan intervensi kapan pun musuh Israel kembali melakukan eskalasi, kejahatan genosida, dan pengepungan Jalur Gaza,” katanya.

Kelompok Houthi telah melakukan lebih dari 100 serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah sejak November 2023.

Houthi mengatakan bertindak atas nama solidaritas dengan Palestina terhadap perang udara dan darat yang menghancurkan Israel melawan Hamas di Gaza.

Mereka telah menenggelamkan dua kapal, menyita kapal lain dan membunuh empat pelaut.

Serangan-serangan tersebut telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan-perusahaan untuk melakukan perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Afrika bagian selatan selama lebih dari setahun.