Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Maritim Internasional (IMO)  mendesak pengakhiran segera serangan terhadap kapal-kapal dan pelaut yang berlayar melalui Laut Merah dan Teluk Aden.

Komite Keamanan Maritim IMO, dalam resolusi yang diadopsi di London, mengutuk serangan "ilegal dan tidak dibenarkan" yang memberikan ancaman langsung bagi kebebasan pelayaran di salah satu jalur perairan paling penting di dunia, sekaligus menyebabkan gangguan besar bagi perdagangan regional dan global.

Badan maritim PBB itu juga mengatakan ini merupakan resolusi pertama yang diadopsi negara anggota IMO mengenai masalah di Laut Merah sejak kelompok Houthi Yaman mengambil alih kapal kargo MV Galaxy Leader saat berada di laut tersebut pada November 2023.

“Sejak saat itu, sekitar 50 serangan maritim yang berbahaya dan mengganggu kestabilan terjadi, yang memakan korban jiwa beberapa pelaut sementara 25 awak kapal Galaxy Leader masih disandera,” kata badan itu, seraya menambahkan bahwa Komite menuntut pembebasan para awak kapal segera dan tanpa syarat,” dilansir ANTARA dari Anadolu, Sabtu, 25 Mei.

"Tindakan gegabah Houthi membahayakan nyawa mereka yang tidak bersalah, mengganggu pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan bagi mereka yang sangat memerlukannya, meningkatkan biaya bantuan kemanusiaan ini, dan mengganggu stabilitas kawasan," sebut resolusi tersebut.

Pernyataan itu mencatat Komite mendorong dialog dan diplomasi damai yang dapat menyelesaikan krisis tersebut.

"Saya menyeru seluruh pemerintah dan organisasi terkait untuk memberikan bantuan maksimum bagi pelaut yang terdampak, dan berupaya sekuat tenaga untuk menemukan penyelesaian terhadap krisis ini,” kata Sekretaris Jenderal IMO Arsenio Dominguez.

Kelompok Houthi menargetkan kapal kargo milik atau dioperasikan perusahaan Israel atau yang mengirimkan barang ke dan dari Israel yang berlayar di Laut Merah dalam aksi solidaritas dengan penduduk Jalur Gaza, yang diserang Israel secara brutal sejak 7 Oktober 2023.

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.