JAKARTA - Pakar penyakit menular kenamaan Amerika Serikat (AS) Dr. Anthony Fauci pada Hari Minggu 18 April waktu setempat memperkirakan, otoritas kesehatan Amerika Seikat akan mengakhir penangguhan pendistribusian vaksin COVID-19 lansiran Johnson & Johnson.
"Perkiraan saya, kami akan terus menggunakannya dalam beberapa bentuk. Saya sangat ragu jika mereka membatalkannya begitu saja. Saya tidak berpikir itu akan terjadi. Saya pikir kemungkinan akan ada semacam peringatan atau pembatasan atau penilaian risiko," kata Fauci di acara 'Meet the Press' NBC seperti dilansir Reuters Minggu 18 April.
Regulator kesehatan Amerika Serikat pekan lalu merekomendasikan penghentian penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, setelah adanya laporan enam kasus pembekuan darah otak langka pada wanita, dari sekitar 7 juta orang yang sudah menerima vaksin tersebut di Amerika Serikat.
Panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat akan bertemu pada 23 April mendatang, untuk membahas langkah-langkah selanjutnya untuk vaksin. Fauci mengatakan dia tidak tahu apa keputusan akhirnya, tapi dia memprediksi akan ada pengulangan.
"Saya tidak tahu apakah masih ada kasus lebih lanjut. Kami akan mengetahuinya pada Hari Jumat, dan saya akan sangat terkejut jika kami tidak dapat melanjutkan dalam beberapa bentuk pada Hari Jumat. Keputusan hampir pasti akan dibuat pada Hari Jumat," kata Fauci di CBS 'Face the Nation'.
BACA JUGA:
Fauci pada Hari Minggu juga menjabarkan kemungkinan waktu kapan anak-anak dapat divaksinasi COVID-19.
"Saya akan terkejut jika kami tidak memiliki anak-anak sekolah menengah yang dapat divaksinasi pada musim gugur. Saya pikir saat kita mencapai kuartal pertama 2022, kita akan dapat memvaksinasi anak-anak dari segala usia,mudah-mudahan sebelum itu," tukasnya.