100 Ribu Warga Kota Tangerang Telah Divaksinasi COVID-19, Termasuk Lansia Umurnya 102 Tahun
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Tangerang telah melaksanakan vaksinasi pada 100 ribu orang yang mencakup tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan lansia. Sebanyak 38 ribu di antaranya merupakan lansia dengan usia tertua 102 tahun.

"Vaksin itu sebagai upaya pemerintah, dan saat ini disepakati oleh dunia untuk mengendalikan COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi dalam keterangannya, Minggu, 18 April.

Dalam vaksinasi COVID-19 kepada lansia, Pemkot Tangerang memberikan layanan khusus. Kelompok masyarakat rentan ini mendapat lokasi vaksinasi yang dekat dengan domisilinya.

"Domisili yang dekat agar meminimalisir kendala akses vaksinasi kepada lansia," ujar Liza.

Terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dr. Liza menyebut amat kecil dan ringan. Termasuk juga kepada warga berusia 102 tahun yang telah divaksinasi.

"Di Indonesia pun belum ada KIPI yang berat," tambahnya.

Adapun pada vaksinasi kelompok prioritas tahap 1 dan 2, Kota Tangerang memiliki target 222.765 orang yang divaksinasi. Secara total, ada 1,2 juta warga Tangerang yang masuk dalam sasaran vaksinasi termasuk masyarakat umum berusia di atas 18 tahun.

Dalam program vaksinasi COVID-19 nasional, pemerintah menargetkan 181,5 juta sasaran vaksin. Mereka adalah masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. Penerima vaksin mendapat dua kali dosis penyuntikan.

Pada tahap pertama, vaksin diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan. Kemudian, pada tahap kedua, vaksinasi COVID-19 diperuntukkan bagi kelompok lansia dan petugas pelayanan publik. Sasarannya sebanyak 21,5 juta lansia dan 16,9 juta petugas publik.

Mereka adalah pedagang pasar, pendidik, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat, pemerintah, ASN, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta pekerja media.

Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau penduduk yang tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Kemudian, masyarakat lainnya sebanyak 77,7 juta orang.