Bagikan:

JAYAPURA - Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar mengatakan  hanya tiga warga sipil yang bertahan di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua usai meningkatnya teror KKB. Sedangkan sebagian besar warga dievakuasi ke Timika dengan menggunakan penerbangan sipil.

Tiga orang itu memilih tetap bertahan di Beoga karena menjaga kios yang menjadi tempat usaha mereka sedang anak dan istrinya sudah dievakuasi ke Timika. 

“Warga yang dievakuasi ke Timika tercatat 39 orang,” kata Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar, Jumat, 16 April.

Kamtibmas di Beoga kini relatif aman. Sudah dikerahkan penambahan pasukan.

“Bantuan bahan makanan sudah dilakukan sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir kekurangan pangan,” sambung Ipda Ali Akbar.

Beoga yang berada di pedalaman Papua hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat berbadan kecil dengan jumlah penumpang terbatas.

Aktivitas penerbangan sipil sempat terhenti sejak KKB melakukan aksi penembakan terhadap dua orang guru hingga meninggal di Beoga, yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis, 8 April dan Yonatan Renden ditembak Jumat, 9 April.

Selain itu, KKB juga membakar rumah Wakil Ketua I DPRD Puncak Menase Mayau dan rumah Junaidi Sulele (Kepala SMPN) di Beoga.