JAKARTA - Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan pertemuan rutin sekutu yang bertujuan untuk mempercepat dan menyinkronkan pengiriman senjata ke Ukraina sebaiknya dilakukan di bawah kepemimpinan AS, dengan memperhatikan pemerintahan Trump yang baru.
“Dan jika mereka yang berada di Amerika Serikat sekarang memutuskan untuk tidak mempertahankan format ini lebih lama lagi, maka kami harus mengambil keputusan sendiri,” kata Pistorius dilansir Reuters, Kamis, 9 Januari.
Menurutnya masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai apa yang mungkin terjadi pada format tersebut setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mulai menjabat pada 20 Januari.
Pistorius menyebut dia "terkejut" dengan penolakan Trump untuk mengesampingkan penggunaan tindakan militer atau ekonomi untuk mengejar akuisisi Greenland, namun optimistis komentar presiden terpilih tersebut tidak akan mempengaruhi kebijakan AS saat ini.
“Saya tidak tahu persis apa tujuan dia, tapi sekutu dan aliansi dibentuk untuk tetap seperti itu dan jika tidak, mereka hanya akan menjadi aliansi yang longgar dan bukan sekutu,” kata Pistorius.
BACA JUGA:
Kelompok yang terdiri dari sekitar 50 sekutu yang biasanya bertemu setiap beberapa bulan di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, dibentuk pada tahun 2022 oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Pistorius mengatakan Jerman akan menyediakan rudal ke Ukraina untuk sistem IRIS-T, yang awalnya ditujukan untuk tentara Jerman dan akan mematuhi jadwal pengiriman sistem yang dijanjikan.