Bagikan:

Kasus Pencabulan 30 Anak di Ciledug Belum Terungkap, Polisi Kesulitan Tangkap Pelaku

TANGERANG - Polisi tengah melakukan pengejaran terhadap Ustaz W (40) yang diduga melakukan pencabulan terhadap puluhan anak di kawasan Ciledug, Kota Tangerang.

Kapolres Metro Tangerang, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan tengah melakukan pengejaran terhadap ustaz berinisial W tersebut.

Ia mengakui saat itu pihaknya menerima laporan pada 23 Desember 2024, telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi hingga memanggil terlapor. Namun, hingga kini, ustaz tersebut telah hilang atau melarikan diri dari rumahnya.

“Kami (polisi,red) telah melakukan pemanggilan terhadap terduga pelaku berinisial W (40) sebanyak 2 kali, yakni ditanggal 27 Desember 2024 dan 30 Desember 2024, namun terduga terlapor tersebut tidak hadir,” kata Zain dalam keterangannya, Kamis, 9 Januari.

Zain mengakui pihaknya belum mengetahui keberadaan pelaku pascamelarikan diri setelah dilakukan pemanggilan.

“Hingga saat ini, anggota masih melakukan pengejaran. Namun, pelaku masih belum diketahui keberadaannya,” ujarnya.

Ia meminta juga doa kepada masyarakat agar, pelaku segera ditangkap dan dilakukan tindakan lebih lanjut soal kasus hukum yang menjeratnya.

“Mohon doa dan dukungannya akan segera kami amankan dan dilakukan pemeriksaan lebih mendalam,” ungkapnya.

Sebelumnya, dugaan pencabulan hingga sodomi yang dilakukan Ustaz berinisial W diduga dialami oleh puluhan anak-anak pengajian. Informasi menyebut, korban diduga mencapai 30 anak laki-laki.

Saksi dan sekaligus korban inisial F mengatakan, terduga pelaku melakukan aksinya di sebuah majelis taklim, sebuah rumah yang dijadikan tempat belajar mengajar.

“Berdasarkan catatan ada 30 orang. Kalau dihitung dari temen-teman saya (korban),” kata F kepada VOI, Jumat, 27 Desember.

F mengungkapkan, pelaku melakukan perbuatan bejatnya itu sejak tahun 2000. Rata-rata korbannya anak-anak sekolah jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

“Awalnya, korban-korbannya tuh belum ada yang berani buat speak up (berbicara),” timpalnya.