JAKARTA – MP, inisial salah satu nasabah Bank BNI menelan pil pahit menyadari saldo di rekeningnya hilang sampai jutaan rupiah. Ironisnya, pihak bank mengetahui ada transaksi dari salah satu web, namun tidak bisa berbuat banyak. Sikap bank membuat MP merasa tidak nyaman atas kejadian tersebut.
Kepada VOI, MP menceritakan bahwa saldo di rekeningnya hilang pada saat ia ingin melakukan transfer belanja online. Namun kata MP, tiba-tiba di layar ATM muncul kalimat saldo Anda tidak mencukupi.
MP mengatakan, pada 12 Desember 2024 ia baru saja melakukan setor tunai lewat ATM BNI cabang Matraman, Jakarta Timur, dan saldo masuk.
Malam harinya, di waktu yang sama, MP hendak melakukan transfer. Namun melihat saldo rekening hanya tersisa Rp16.869,00. Padahal sejak terakhir transaksi 25 November 2024 nasabah tidak pernah melakukan transaksi lagi.
Merasa ada yang tidak beres dengan sistem keamanan, nasabah mendatangi Kantor Bank BNI cabang pembantu di Utan Kayu Utara, Jakarta Timur. Setelah diprint rekening koran nasabah atas nama MP, terlihat ada penarikan dari pihak lain yang tidak diketahui oleh nasabah.
BACA JUGA:
Pihak bank BNI menjelaskan ada penarikan tunai otomatis dari Ecart Webportal Indonesia, dimana nasabah tidak mengenal perusahaan tersebut.
Kemudian, masih dijelaskan MP, ada tarik tunai otomatis dari myTelkomsel yang dianggap janggal. Padahal menurut pengakuan MP, ia tidak pernah membeli pulsa dalam bentuk utangan, karena dirinya selalu menggunakan pulsa prabayar Telkomsel.
“Anehnya penarikan tunai dari myTelkomsel itu berlangsung pada hari yang sama sebanyak tiga kali tanggal 12 Desember 2024,” kata korban MP menyesalkan.
Dalam kasus ini, korban mempertanyakan system keamanan dana di rekening yang begitu mudah dijebol pihak lain.
“Saya berharap ada itikad baik dari pihak bank untuk memberi penjelasan kepada saya,” kata MP.
Menurut MP, ia merasa tersakiti karena pihak Bank BNI tidak dapat memberi kenyaman dan keamanan dana di rekening BNI.