JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini dijalankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ternyata telah direncanakan sejak 18 tahun lalu.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menyebut bahwa ide ini bukan muncul tiba-tiba, melainkan telah dirumuskan sejak 2006 dengan nama awal "Revolusi Putih."
"Program MBG adalah janji Pak Prabowo. Ini gagasan yang sudah beliau pikirkan 18 tahun lalu," ungkap Hashim dalam keterangannya, Selasa 7 Januari.
Hashim menjelaskan bahwa pada Mei 2006, Prabowo memanggil sejumlah kader Gerindra, termasuk Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani, untuk membahas strategi melawan stunting di Indonesia. Saat itu, konsep ini dinamakan Revolusi Putih sebelum berkembang menjadi Program Makan Bergizi Gratis.
"Pada Mei 2006, Pak Prabowo memperkenalkan gagasan melawan stunting. Waktu itu, namanya Revolusi Putih. Kini, program itu diwujudkan dengan nama Makan Bergizi Gratis," ujarnya.
Hashim menyampaikan rasa syukur karena gagasan yang telah lama dirancang Prabowo kini dapat diwujudkan setelah memenangkan Pilpres 2024. Program ini menjadi salah satu bukti nyata janji kampanye yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Alhamdulillah, puji Tuhan, kita diberi kesempatan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat dan nasib bangsa," kata Hashim.
BACA JUGA:
Program Makan Bergizi Gratis pada tahap awal menargetkan 3 juta penerima manfaat, yang meliputi anak-anak sekolah, balita, dan ibu hamil. Untuk mendukung pelaksanaan program ini, pemerintah telah membangun 190 dapur penyedia makanan bergizi di 26 provinsi. Setiap dapur memiliki kapasitas produksi hingga 3.500 paket makanan per hari.
Anggaran sebesar Rp 71 triliun telah dialokasikan untuk memastikan keberlanjutan program hingga 2025. Dengan dukungan yang kuat, program ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.