Bagikan:

JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan alasan capres nomor urut 2 tersebut menjadikan program makan siang dan susu gratis sebagai program andalan.

Menurut Hashim, Prabowo terobsesi program tersebut lantaran cemas memikirkan anak-anak Indonesia yang gizinya tidak terpenuhi sehingga Intelligence Quotients (IQ) rata-rata hanya ada di skor 70.

Hashim bercerita, tujuh belas tahun lalu saat ia kembali dari Eropa ia mengaku bingung dengan istilah stunting yang disebutkan Prabowo. Kala itu, adik kakak putra begawan ekonomi itu tidak punya ide untuk mendirikan partai. Tapi, dalam obrolan keduanya tiba-tiba membahas soal gizi anak-anak.

"Waktu itu Pak Prabowo bilang ke saya, ketua umum HKPI, Himpunan Kerukunan Petani Indonesia, dan saya sangat prihatin karena saya mendapatkan data, 30 persen anak-anak Indonesia di bawah umur 5 tahun menderita kondisi yang namanya stunting," ungkap Hashim di The Darmawangsa Jakarta, Rabu, 20 Desember.

Dia pun heran mengapa Prabowo begitu tertarik membahas soal stunting. Ternyata, kata dia, kekurangan gizi sangat mengancam kondisi penerus bangsa.

"Saya bingung, saya tidak tahu terus terang saja, tidak tahu stunting itu apa, nggak ngerti dan saya bingung kok ada mantan jenderal Kopassus, baret merah yang ajak bicara mengenai kurang gizi anak-anak dan ini merupakan suatu ancaman bagi bangsa Indonesia," ucapnya.

"Stunting itu apa, kondisi anak anak yang menjadi lebih besar tapi kurang gizi, bukan kelaparan tapi kurang gizi, perutnya kenyang tapi dengan makanan yang tidak bermutu, tidak bergizi, gizinya tidak cukup dan ini bisa mengancam kondisi bangsa Indonesia," sambung Hashim.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu lantas menuturkan, bahwa 30 persen anak Indonesia terkena stunting dengan IQ rata-rata skor 70. Menurutnya, kapasitas otak demikian tidak lebih pintar dari Gorila dan Orang Utan.

"Dia (Prabowo) bilang coba bayangkan 15-20 tahun lagi orang orang yang masuk angkatan kerja kita 30 persen cacat otak, dengan IQ 70. Saya agak bingung stunting itu menyebabkan anak anak IQ 70. Ini malapetaka, menurut Prabowo itu bencana maka dia bilang salah satu solusi kita berikan gizi dan makanan cukup agar kita mencegah manusia dengan IQ 70. Minimal 105, tapi 30 persen rakyat kita denganIQ 70. Berarti apa? Sedikit di atas kera, monyet diatas gorila, saya kira gorila dan orang utan lebih pinter dari 70, ini kondisi sangat serius," bebernya.

Oleh karena itu, kata Hashim, Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran menawarkan program makan siang dan susu gratis guna memperbaiki dan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia.

"Dan ini semata-mata idenya Prabowo sejak tahun 2006. Saya bersaksi, Prabowo ini terobsesi, setiap kali saya ketemu dia, hampir setiap kali dia bicara gizi gizi gizi, susu, ikan, kacang ijo, makanan gratis," kata Hasim.

"Dan akan nanti pada saat dilantik, Insyaallah jadi presiden dan wakil presiden RI mereka akan mulai program yang luar biasa dahsyat, program makan gratis satu kali sehari, makan siang gratis, 78 juta anak sekolah pra sekolah sampai bocah-bocah, bocil bocil," pungkasnya.