JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Sawah Besar menangkap 12 pelaku tawuran yang terjadi di Jalan G Raya, Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Selain belasan pelaku tawuran, polisi turut menyita sejumlah senjata tajam (sajam) berbagai jenis hingga narkotika jenis ganja seberat 3 gram.
Adapun kasus tawuran yang melibatkan warga Rusun Karang Anyar dengan anak-anak kampung sekitar terjadi di Jalan G Raya itu terjadi pada Rabu, 1 Januari 2024.
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Dhanar Dhono Vernandie mengatakan, pihaknya menjerat pelaku dengan Pasal berlapis.
"Ada 12 (yang ditangkap). Senjata tajam ada klusternya, Undang-Undang darurat ada, 170 ada, narkoba juga ada karena saat kita melakukan penangkapan salah satu pelaku tawuran itu ternyata menyimpan ganja sebesar 3 gram," ujar Kompol Dhanar saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Januari.
Kompol Dhanar masih melakukan pendataan terkait berapa pelaku tawuran yang postif mengongsumsi narkotika.
"Kita dalami sama reskrim ya," katanya
Menurut Kapolsek, tawuran tersebut terjadi pada Rabu, 1 Januari 2025 dinihari dan berlanjut hingga pagi hari.
Tawuran itu, sambungnya, dipicu saling ejek antara remaja penghuni Rusun Karang Anyar dengan warga kampung sekitar.
BACA JUGA:
"Tadi hasil penyelidikannya memang saling ejek. Jadi pertama pukul 03.00 WIB, kemudian karena kita cepat melakukan pembubaran selanjutnya kita melakukan pengamanan tahun baru dan setelah personel kita mau istirahat ternyata jam 07.00 WIB nya pecah lagi (tawuran)," katanya.
Sebelumnya diberitakan, tawuran antar kelompok remaja pecah di Jalan G Raya, Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Jumat 3 Januari 2025.
Para pelaku yang terlibat tawuran merupakan penghuni rusun Karang Anyar dan warga sekitar. Penyebab tawuran dipicu dari letusan kembang api dan saling ejek diantara mereka.
Lurah Karang Anyar, Matani mengatakan, keributan terjadi karena adanya saling ejek dan tembakan kembang api. Pihaknya sudah melakukan penjagaan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) sejak Rabu, 1 Januari 2024.
"Kejadiannya kan pagi, kita jaga sampai dinihari (berjaga). Cuman dia mencuat mungkin, namanya anak-anak ya," kata Matani saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Januari 2025.