JAKARTA - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau Presidential Threshold sebesar 20 persen disambut gembira Partai Buruh. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyebut, keputusan MK membuat demokrasi di Indonesia menjadi sehat.
"Partai Buruh mengapresiasi dan berterima kasih kepada tujuh hakim MK, karena dua dissenting opinion kan. Kita ucapkan terima kasih. Demokrasi kembali sehat, demokrasi kembali kepada rakyat," ujar Said Iqbal kepada wartawan, Kamis, 2 Januari.
"Karena sebelumnya MK juga sudah memutuskan gugatan Partai Buruh yang revisi pilkada itu. Demokrasi juga menjadi sehat melawan kotak kosong," sambungnya.
Partai Buruh juga mengapresiasi MK yang telah lebih dulu memerintahkan perubahan ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold menjadi di bawah 4 persen mulai 2029. Menurut Said, keputusan MK membawa angin segar bagi partai-partai politik yang ingin masuk ke Senayan dan mencalonkan presiden sendiri.
"Yang di bawah 4 persen, kita berterima kasih kepada MK. Demokrasi jadi sehat. Demokrasi kembali kepada rakyat. Kedaulatan kembali kepada rakyat. Bagi partai-partai non-parlemen, ini sebuah darah segar. Termasuk Partai Buruh. Karena apa? Menurut penelitian beberapa lembaga survei, partai politik yang mengajukan calon presiden sendiri, dia akan mendongkrak suara partai politik itu," katanya.
"Kita ambil misal Pemilu 2024 lah, fenomena PKS, NasDem, dan PKB yang suaranya mendukung Anies, langsung naik, iya kan? Jadi siapa partai politik yang mendukung calon presiden, apalagi dari calon sendiri itu mendongkrak, sepanjang calon presiden dan wakil presidennya, menurut survei, elektabilitasnya bagus," tambah Said.
BACA JUGA:
Dengan adanya keputusan MK, menurut Said, Partai Buruh punya peluang untuk melenggang ke Senayan sekaligus mencalonkan capres dan cawapres tanpa berkoalisi dengan parpol lain. Dia juga yakin, elektabilitas Partai Buruh akan terkatrol dampak dari keputusan MK.
"Calon presiden jadi banyak. Sebenarnya kan kalau kita pakai ukuran Pemilu 2024, ada 18 parpol peserta pemilu. Dengan demikian rakyat bisa memilih 18 calon presiden dan calon wakil presiden, 18 orang enggak 2:2. Sehingga ketegangan di masyarakat akan berkurang. Toh nanti putaran kedua tetap 2 orang, 2 orang juga," katanya.
Dalam Kongres 2026 ini, Said Iqbal menuturkan, Partai Buruh akan langsung memutuskan siapa calon presiden yang akan didukung oleh partainya pada Pilpres 2029.
"Kita udah firm, udah pede lah untuk majuin calon, kan boleh. Jadi 2026 kita udah akan mengajukan calon. Bisa internal, bisa gabungan dari luar atau dari internal. Tapi 2026 akan ngajuin calon presiden. Akan diumumkan dalam kongres Partai Buruh," kata Said Iqbal.