Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel mengklaim ada pusat komando dan kendali kelompok militan Hamas, saat serangan udara mereka menghantam rumah sakit di Gaza dan menewaskan warga Palestina.

Sedikitnya tujuh warga Palestina tewas dan lainnya luka-luka, beberapa di antaranya kritis, akibat serangan udara Israel yang menargetkan Rumah Sakit Al-Wafa di Gaza pada Hari Minggu, dikutip dari WAFA 30 Desember.

Secara keseluruhan, total 13 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di berbagai wilayah Gaza sejak dini hari tadi.

Sementara itu, Israel Defense Forces (IDF) mengatakan jet tempur Angkatan Udara Israel (IAF) menyerang sekelompok anggota Hamas yang sedang beraksi di bekas rumah sakit di Kota Gaza.

Menurut IDF, para operator itu adalah bagian dari unit pertahanan udara Hamas di Batalyon Shejaiya.

"Para teroris beraksi di pusat komando dan kendali yang didirikan di sebuah gedung yang sebelumnya digunakan sebagai Rumah Sakit Al-Wafa di Kota Gaza, dan saat ini bukan rumah sakit yang aktif," kata militer, dikutip dari The Times of Israel.

IDF mengatakan para operator itu menggunakan pusat komando di bekas rumah sakit itu untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap pasukan yang beraksi di Gaza "dalam waktu dekat."

Militer mengatakan mereka mengambil "banyak langkah" untuk mengurangi kerugian bagi warga sipil dan infrastruktur sipil dalam serangan itu, termasuk dengan menggunakan amunisi presisi, pengawasan udara dan intelijen lainnya.

Terpisah, otoritas kesehatan Gaza mengonfirmasi pada Hari Minggu, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 45.514 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 108.189 orang, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.