JAKARTA - Kepolisian Argentina menangkap pria di Buenos Aires yang memiliki sejumlah besar senjata era Nazi yang dihiasi dengan simbol-simbol Reich Ketiga dari rezim Adolf Hitler bulan lalu, kata para pejabat.
Dikutip dari situs Polisi Federal Argentina 10 Desember, kasus ini diprakarsai oleh Kantor Kejaksaan Khusus untuk Kejahatan Terorganisasi (UFECO) yang dipimpin oleh Dr. Santiago Marquevich dalam dalam rangka investigasi internasional yang disebut "Operasi Nevada" yang digagas oleh anggota Kepolisian Federal Republik Bosnia-Herzegovina.
Di tengah investigasi, keberadaan seorang warga negara Argentina yang akan terlibat langsung dalam jaringan perdagangan manusia terdeteksi.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kantor Kejaksaan yang turun tangan, polisi federal memulai kerja lapangan, menetapkan orang yang dicari berada di Eropa dan akan tiba di negara itu dalam beberapa hari ke depan.
Petugas pun melakukan operasi dengan mengonfirmasi kedatangannya di Bandara Internasional Ministro Pistarini yang terletak di Ezeiza. Sesampainya di sana, dilakukan tindak lanjut yang cermat dan efektif yang memungkinkan mereka memastikan ia menuju ke wilayah selatan wilayah metropolitan Buenos Aires, tepatnya ke sebuah properti yang terletak di kota Bernal, tempat kegiatan yang berkaitan dengan penyelundupan semua jenis senjata akan dilakukan.
Berdasarkan bukti-bukti awal yang dikumpulkan, Pengadilan Federal Tingkat Pertama Quilmes memerintahkan penggeledahan rumah tempat tersangka, seorang warga negara Argentina yang sudah cukup umur, ditangkap.
Dari sana, petugas mengamankan 43 senapan dengan gambar elang Nazi, 15 pistol, 5 bayonet, 1 busur silang, 1 senapan mesin 9 mm dengan gambar Nazi, 2 mesin pengisi peluru, 3.000 detonator, 3,5 kilogram bubuk mesiu, 3.000 peluru dan 2.500 selongsong peluru berbagai kaliber.
Ada juga 1 seragam Perang Dunia II dengan simbol Nazi, patung dada Adolf Hitler dan Benito Mussolini, sejumlah besar benda yang berkaitan dengan tema Nazi, tiga piala (kepala yang diawetkan) antelop India (Antelope cervicapra), 2 telepon seluler dan dokumen yang berkaitan dengan kasus tersebut.
BACA JUGA:
Guna kepentingan penyelidikan, petugas dari Museum Holocaust berpartisipasi dalam prosedur tersebut, dengan mensertifikasi sejumlah besar objek dengan simbol Nazi, yang melanggar Undang-Undang 23.592, pejabat dari Departemen Kejahatan Lingkungan, yang menentukan ilegalitas kepala antelop yang ditemukan dan Departemen Senjata dan Bahan Peledak bersama dengan ANMAC yang memeriksa senjata yang disita.
Setelah Perang Dunia Kedua, banyak pejabat Nazi, termasuk pengawas kamp kematian terkenal Adolf Eichmann, beremigrasi ke Argentina untuk menghindari pengadilan atas kejahatan perang, seperti dikutip dari Reuters.
Tahun lalu, pasukan keamanan setempat menyerbu dan menutup sebuah toko buku Argentina yang menjual buku-buku tentang Nazisme secara daring.