Ramadan 1442 H di Mekkah: Buka Puasa Bersama Ditiadakan, Masjidil Haram Disterilisasi 10 Kali Sehari
Suasana di dalam Masjidil Haram saat pandemi COVID-19. (Wikimedia Commons/Prof. Mortel)

Bagikan:

JAKARTA - Arab Saudi akan menjalani Bulan Suci Ramadan kedua di tengah pandemi COVID-19. Sejumlah kebijakan diambil terkait dengan pelaksanaan ibadah selama Ramadan kali ini, untuk mencegah penularan COVID-19.

Buka puasa, sahur dan itikaf untuk tahun ini ditiadakan di masjid-masjid di seluruh wilayah kerajaan selama Ramadan. Melansir The National News, Selasa 13 April, Menteri Urusan Islam Abdullatif Al Sheikh mengatakan, pertemuan besar untuk berbuka puasa setiap hari selama Ramadan tidak akan berlangsung di dalam masjid kerajaan tahun ini.

Ini juga berlaku untuk makan sahur dan Itikaf yang biasanya berlangsung pada 10 hari terakhir Bulan Ramadan. Tujuannya, untuk mencegah peningkatan kasus infeksi COVID-19. 

I'tikaf adalah praktik berdiam di masjid selama beberapa hari sekaligus untuk sholat dan berefleksi, yang sering dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan.

masjidil haram
Kawasan pekarangan Masjidil Haram. (Wikimedia Commons/Prof. Mortel)

Terkait dengan Salat Tarawih, Kementerian Haji dan Umrah memberikan izin pelaksanaan Salat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan sejumlah syarat. Calon jamaah harus sudah memeroleh minimal satu dosis vaksin COVID-19.

Calon jamaah juga harus mendapatkan izin yang bisa diperoleh secara daring melalui aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna. Jamaah harus datang tepat waktu, atau akan kehilangan kuotanya. Sementara, anak-anak tidak diperkenankan masuk dan berada di pekarangan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, seperti melansir Arab News.

Jumlah rakaat dan waktu Salat Tarawih juga dibatasi. Jumlah rakaat dibatasi 10 rakaat ditambah 3 rakaat Salat Witir. Waktu salat dibatasi maksimal 30 menit di seluruh masjid kerajaan. Jika memasuki masjid tanpa izin, ada denda sebesar 1.000 riyal atau sekitar Rp3,9 juta.

Selama Ramadan, Masjidil Haram di Makkah akan disterilkan 10 kali sehari menggunakan 60.000 liter bahan pembersih. Selain itu, ada 30 kamera termal untuk memindai tanda-tanda demam di antara jumlah pengunjung, untuk menjaga semua orang aman dari COVID-19. Penerapan jarak sosial, penggunaan masker dan membawa sajadah sendiri wajib bagi seluruh jamaah.