Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan insiden keributan antara pendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur NTB nomor urut 01 dengan petugas keamanan dari KPU akibat adanya miskomunikasi.

Ketua KPU NTB, Muhammad Khuwailid mengatakan keributan itu terjadi saat debat pamungkas Pilkada NTB pada Rabu 20 November malam.

"Sebetulnya tidak ada keributan, tidak ada kericuhan, cuman ada miskomunikasi. Karena kita membutuhkan suasana yang kondusif agar pesan yang disampaikan seluruh pasangan calon bisa diterima oleh seluruh masyarakat, seluruh pemirsa," katanya di Mataram, Kamis 21 November, disitat Antara.

Adapun insiden ini terjadi saat rehat sesi pertama menuju sesi kedua debat. Kala itu, pendukung paslon nomor urut 01 Pilgub NTB ribut dengan petugas keamanan dari KPU. Bahkan, Ketua KPU NTB Muhammad Khuwailid sampai turun melerai keributan.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut tidak berlangsung lama setelah mampu diredakan dan masing-masing mampu menahan diri.

"Jangan sampai keributan atau teriakan-teriakan itu menyebabkan pesan tidak sampai secara utuh," ujarnya.

KPU NTB mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama atas terselenggara-nya tiga debat Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

'Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkomitmen menjaga jalannya debat secara tiga kali. Harapan kami debat bisa menjadi refrensi dalam menentukan pilihan politik pada 27 November mendatang," terang Khuwailid.

KPU kata Khuwailid menyampaikan permohonan maaf jika dalam proses tiga kali debat ada kekurangan.

"Kami mengucapkan permohonan maaf jika dalam seluruh proses kami di KPU jika ada yang tidak berkenan mohon kami dimaafkan. Kami tentu kami tidak akan pernah sampai ke titik kesempurnaan. Kami butuh sinergitas dari semua pihak," katanya.