Bagikan:

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut merespons soal bentrokan yang terjadi antara pendukung Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan pendukung Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat aksi di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin.

PKS mengajak kedua pendukung paslon untuk tenang menunggu hasil keputusan MK terkait sengketa Pilpres 2024 yang akan diumumkan pada Senin, 22 April.

"Biarkan hakim MK bekerja dengan tenang. Bentrokan justru bisa membuat para hakim tidak fokus," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Sabtu, 20 April.

Anggota Komisi II DPR itu menilai, aksi damai boleh saja dilakukan asal dijalankan dengan tertib. Dia pun meminta semua pihak mempercayakan hasilnya pada MK.

"Ayo semua, demo boleh ,tapi tertib dan beradab. Kita percayakan pada MK," katanya.

Sebelumnya, dua kelompok massa pendukung Anies Baswedan terlibat bentrok dengan kelompok massa pendukung Prabowo di Jalan Medan Merdeka Barat, Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April, siang. Bentrokan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Bentrokan itu dipicu dari orasi yang berbeda, dari kubu massa pendukung Prabowo. Karena saling menyindir melalui orasi alat pengeras suara, dua kelompok massa itu akhirnya bentrok saling adu tantang.

"Polisi hentikan orasi mereka. Kapolres Jakarta Pusat harus bertanggung jawab. Kalau terjadi keributan kita serbu Polda Metro Jaya," kata salah satu orator dari atas panggung Aksi Bersama Menuntut MK Adil dan Benar.

Kemudian salah satu kelompok massa melempari barisan massa Prabowo yang berada di seberang ruas Jalan Medan Merdeka Barat. Aksi saling lempar menggunakan batu dan botol bekas air mineral pun terjadi.

"Pak Kapolres, kasih aba-aba yang benar dong," ujarnya.

Aksi saling kejar pun sempat terjadi. Bahkan dua kelompok massa tersebut sempat saling mengejar. Beruntung kerusuhan itu tidak berlangsung lama. Keributan mereda ketika petugas Sabhara dan Brimob tiba ke lokasi.