JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD memprotes Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari gara-gara hanya ada dua kotak dalam surat suara simulasi pencoblosan yang dibagikan di Solo, Jawa Tengah. Padahal, pasangan calon yang maju saat ini ada tiga.
Sorotan tersebut terjadi setelah Liason Officer (LO) DPC PDIP Kota Solo YF Sukasno minta contoh surat suara simulasi pencoblosan dari KPU. Dia lantas mengetahui hanya ada dua kolom pasangan capres dan cawapres.
“Saya komplain kok ada kayak gini,” kata Mahfud kepada wartawan di gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, 3 Januari.
Mahfud kemudian mendapat penjelasan dari Hasyim. Katanya, koreksi bakal dilakukan karena simulasi itu bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu juga menyebut sudah memberikan saran agar kejadian serupa tak terulang. Salah satunya, harus ada empat kotak.
“Ya minimal 4 lah (kotak paslon dalam lembar simulasi kertas suara, red) saya bilang. Kalau tidak 1, 2, 3 ya 4 sehingga semuanya bisa terbuka," tegasnya.
"Dan itu sudah ada jawaban Pak Hasyim resmi kepada saya," sambung Mahfud.
BACA JUGA:
Sementara itu, Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menilai simulasi itu aneh karena hanya dua kolom. “Itu hanya menampilkan dua paslon, paslon 1 dan paslon 2. Nah, buat saya itu aneh,” tegas di lokasi yang sama.
“Saya yakin orang awam tuh cerdas. Sangat tahu aneh simulasi semacam ini,” pungkas praktisi hukum tersebut.