JAKARTA - Ketegangan terjadi antara mantan pembesar FPI, Munarwan dengan Najwa Shihab dalam talkshow Mata Najwa. Saat itu, Najwa membahas kehadiran Munarman dalam pembaiatan ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Saya (di Makassar) menceritakan tentang geostrategi, geopolitik global, bagaimana Amerika dengan dokumen run corporation melakukan counter terrorism berdasarkan dua dokumen, yaitu treat persistent dan kemudian in their own word,” ujar Munarman, dikutip dari kanal YouTube Mata Najwa, Sabtu, 10 April.
Dengan alasan itu, Munarman mengklaim, kedatangannya secara sengaja dalam acara pembaiatan ISIS adalah tidak benar karena ia tidak diberi tahu tentang itu.
“Saya tidak tahu karena saya yang diundang di Kota Makassar, karena materi saya begitu, saya ditawari, karena tiket saya besoknya baru pulang,” ujar Munarman.
“Siang mereka menawarkan, besok masih ada lagi katanya, ikutlah saya di situ, saya kira itu sama, nggak taunya ada itu, saya tidak tahu bagaimana, orang tidak tahu,” Munarman menambahkan.
Menanggapi pembelaan Munarman, Najwa Shihab kemudian menanyakan apakah Munarman pernah mengklarifikasi pada polisi terkait hal ini. Munarman yang kesal kemudian menyebut Najwa Shihab memprovokasi karena memberinya pertanyaan jebakan.
“Perbuatan saya diundang itu apa perbuatan pidana? Mengapa saya harus klarifikasi? Itu dulu!” ucap Munarman dengan nada tinggi.
“Anda minta saya dipanggil? Berarti Anda minta saya dipanggil, kan? Jangan menggiring. Ini menggiring, bukan bertanya. Dalam teori hukum, itu pertanyaan jebakan. Itu berbahaya buat opini. Jebakan itu, (Anda) provokasi,” pungkas Munarman.
BACA JUGA:
Di penghujung acara talkshow, Najwa menyampaikan beberapa catatan kecilnya terkait aksi terorisme yang belakangan terjadi. Menurutnya, aksi-aksi teror selalu punya pesan di dalamnya.
"Serangan yang dilakukan oleh para pelaku tunggal, jelas bukan untuk membuat seluruh musuh jadi tanggal. Aksi nekat menyerang markas polisi sendirian saja, ialah pesan bahwa mereka niscaya akan selalu ada."