JAKARTA - Eks Sekretaris Bantuan Hukum FPI, Aziz Yanuar menegaskan Munarman tidak terlibat dengan kelompok terorisme. Sebab, Munarman, Rizieq Shihab, dan FPI menentang keras aksi-aksi terorisme.
"Yang jelas Munarman dan FPI, termasuk Habib Rizieq sangat menolak keras segala bentuk tindak terorisme dan upaya-upaya terkait tersebut. Makar dan upaya perlawanan terhadap pemerintah yang sah sangat ditolak," ucap Aziz kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu, 28 April.
"Bang Munarman dalam acara seminar yang dimaksud baiat tadi itu menegaskan di situ bahwa kita tidak boleh terpancing oleh situs-situs yang mengajak untuk berjihad atau segala macem itu tidak bisa kita telan mentah-mentah dan kita harus selektif dan ini merupakan jebakan dan ini tidak sesuai dengan ajaran agama tersebut," sambung Aziz.
Mengenai baiat di beberapa daerah, kata Aziz, Munarman hanya sebagai tamu undangan dalam acara semiar. Jadi, bukan kegiatan yang dikhususkan untuk berbaiat.
"Baiat itu yang mengadakan bukan Pak Munarman, di Makasar juga Pak Munarman diundang untuk acara seminar. Masalah setelah itu pihak yang mengundang melakukan baiat segala macam masa dituduhkan ke pak Munarman. Kan enggak fair," kata Aziz.
BACA JUGA:
Aziz juga menyinggung soal para terduga teroris yang ditangkap dan disebut memiliki riwayat sebagai anggota FPI. Mereka sebenarnya sudah dikeluarkan dari FPI jauh sebelum mereka ditangkap.
"Tiga bulan setelah itu mereka diperingatkan, diberhentikan dari FPI. Itu inisiasi dari pak Munarman, artinya tegas. Kalau memang tidak sesuai dengan bingkai NKRI diberhentikan," tandas Aziz.
Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebut keterlibatan pengacara Rizieq Shihab ini dalam aksi terorisme karena berhungan dengan baiat terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Jadi terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kasus baiat di Makassar dan mengikuti baiat di Medan. Jadi ada tiga hal tersebut,” kata Ramadhan.
Jika sedikit mengingat kembali, memamg nama Munarman sempat disebut-sebut oleh terduga teroris bernama Ahmad Aulia.Bahkan, pengakuan itu viral di media sosial pada awal Februari 2021.
Berdasarkan video yang diunggah akun twitter @sahaL_AS, pria itu memutuskan untuk berbaiat kepada FPI bersama ratusan simpatisan lainnya.
"Saya berbaiat saat itu besama dengan seratus orang simpastian dan laskar FPI. Di markas FPI Makassar di jalan sungai limboto, Makassar," kata pria itu dikutip dari akun @sahaL_AS.
Selain itu, pada saat pria itu berbaiat dihadiri oleh mantan eks Sekretaris Umum FPI Munarman. Kemudian, pada proses baiat itu dipimpin oleh dua pemuka agama.
"Saya berbaiat dihadiri Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu. Ustad Fauzan dan Ustad Basri yang memimpin baiat pada saat itu," kata dia.