Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono, menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Uruguay Omar Paganini, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Rio de Janeiro, Brasil.

Tercatat di tahun 2020 – 2022, perdagangan bilateral Indonesia-Uruguay tumbuh signifikan dari 44,8 juta dolar AS menjadi 81,5 juta dolar AS, naik hampir dua kali lipat.

Gina membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas, Indonesia meminta dukungan Uruguay untuk percepatan negosiasi perdana Indonesia-Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

"Sebagai tuan rumah organisasi Mercosur dan atas posisinya sebagai Presiden pro Tempore Mercosur saat ini, peran Uruguay sangat penting dalam mendukung terwujudnya Indonesia-Mercosur CEPA," ujar Menlu Sugiono dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Senin 18 November.

Dalam kesempatan yang sama, kedua menteri luar negeri juga membahas peluang kerja sama energi terbarukan, khususnya tenaga angin, air dan biomass.

Lebih dari 90 persen listrik Uruguay dihasilkan dari energi terbarukan, menjadikannya sebagai salah satu pemain kunci global dalam isu transisi energi.

Sementara di sektor ketahanan pangan, Indonesia mendorong kerja sama pertukaran ahli dan pengalaman di bidang pertanian dan peternakan.

Secara khusus, Indonesia juga mendorong kerja sama pada sektor food estate, komoditas padi dan daging sapi, ayam, ikan dan produk susu untuk mendukung program prioritas nasional.

Di sisi lain, Uruguay mengharapkan dukungan untuk sertifikasi halal dan siap pasok daging sapi ke Indonesia. Kedua negara baru-baru ini menyepakati MoU Jaminan Produk Halal.

"Semoga kerja sama ini akan mendorong ekspor daging sapi dan domba halal berkualitas tinggi dari Uruguay ke Indonesia, dan mendukung ketahanan pangan Indonesia," jelas Menlu Sugiono.

Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Indonesia mengapresiasi dukungan Pemerintah Uruguay dan Konsul Kehormatan Indonesia di Montevideo atas asistensi yang diberikan bagi warga negara Indonesia.

Diketahui, terdapat sekitar 800 - 1000 orang WNI yang singgah di Uruguay setiap tahunn, mayoritas berprofesi sebagai ABK.