JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mendesak militer negaranya untuk meningkatkan kemampuan berperang dalam pidatonya pekan lalu, lapor media pemerintah KCNA Hari Senin.
Pemimpin Kim menyampaikan pidato tersebut pada konferensi komandan batalion dan instruktur politik yang diadakan di Pyongyang pada Hari Jumat, menyerukan pembangunan kekuatan politik dan militer serta efisiensi pertempuran untuk memastikan angkatan bersenjata dapat mengatasi perang.
Ancaman dari Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Korea Selatan dan konfrontasi militer mereka dengan Korea Utara telah membawa ketegangan ke "fase terburuk dalam sejarah," katanya, menyebut semenanjung Korea sebagai "titik panas terbesar di dunia," melansir Reuters 18 November.
"Ia dengan bersemangat meminta semua peserta untuk mengerahkan segala upaya guna mewujudkan peningkatan yang substansial dan mendasar dalam meningkatkan kemampuan mereka untuk berperang yang sebenarnya," lapor KCNA.
Laporan tersebut muncul di tengah kritik internasional atas kerja sama militer yang berkembang pesat antara Korea Utara dan Rusia.
Washington, Seoul dan Kyiv mengatakan ada lebih dari 10.000 tentara Korea Utara di Rusia untuk mendukung perangnya melawan Ukraina. Beberapa dari mereka telah terlibat dalam pertempuran di Kursk, dekat perbatasan Ukraina.
KCNA mengatakan, sebuah lokakarya diberikan kepada para perwira militer selama akhir pekan sebagai bagian dari konferensi tersebut, yang ditujukan untuk memperkuat batalion, meningkatkan efisiensi pertempuran mereka, dan "menyempurnakan persiapan perang sebagaimana yang dipersyaratkan oleh situasi yang berlaku dan peperangan modern."
BACA JUGA:
Sebelumnya, Pemimpin Kim memandu uji coba pesawat nirawak bunuh diri dan memerintahkan produksi massalnya pekan lalu, dengan alasan persaingan yang semakin ketat untuk mengadopsi senjata semacam itu di seluruh dunia.