JAKARTA - Pemimpin Tertingg Korea Utara, Kim Jong Un, merayakan Ulang Tahun ke-75 Partai Buruh dengan menunjukkan senjata terbaru milik negaranya. Tak hanya itu, ia juga mengumumkan, tak ada warganya yang tertular virus corona.
Mengutip laman Reuters, senjata baru Korea Utara tersebut adalah rudal balistik antar benua. Kim Jong Un berjanji, rudal dan senjata nuklir hanya akan dipergunakan untuk pertahanan Korea Utara.
"Kami akan terus memperkuat kemampuan pencegahan perang kami, untuk mencegah semua jenis upaya dan ancaman berisiko - termasuk ancaman nuklir yang terus-menerus diperburuk oleh kekuatan musuh," ungkap Kim Jong Un seperti dikutip dari kantor berita Yonhap, Sabtu, 10 Oktober.
BACA JUGA:
Adapun aksi memamerkan rudal Korea Utara tersebut merupakan yang pertama kalinya bagi Kim Jong Un sejak 2018. Pada tahun tersebut, Kim Jong Un bertemu dengan Presiden Amerika Donald Trump untuk membahas kemungkinan denuklirisasi.
Dengan adanya ajang pamer rudal, Kim Jong Un diduga memberi sinyal bahwa dirinya tidak akan melakukan denuklirisasi dalam waktu dekat. Kim Jong Un bahkan tidak sekalipun menyingung denuklirisasi dalam pidatonya di Ulang Tahun Partai Buruh ke-75.
North Korea holds rare night-time military parade, attended by leader Kim Jong-unhttps://t.co/ja1rTkPrAg pic.twitter.com/coyYodHbTF
— BBC News (World) (@BBCWorld) October 10, 2020
Tak Ada Warga yang Terinveksi Virus Corona
Tak hanya memamerkan senjata dan rudal balistik terbaru, Kim Jong Un juga bersyukur tidak adanya warga yang tertular virus corona di tengah pandemi COVID-19 yang melanda dunia.
"Tidak ada satu pun warganya" yang menderita virus corona, ungkap Kim Jong Un.
Dengan emosional, ia mengucapkan terima kasihnya kepada militer Korea Utara yang tak kenal lelah dan bekerja keras untuk mencegah wabah Covid-19 maupun bencana alam. Dalam pidatonya, Kim juga memberikan doa dan harapan kepada mereka yang masih harus berjuang karena Covid-19 untuk segera pulih.
Sejak pandemi virus corona merebak, Pyongyang dengan sigap langsung menutup semua akses pintu masuk perbatasannya dengan China. Meski sempat diragukan AS maupun negara tetangga, Korea Selatan, namun menurut media setempat tak ada laporan kasus positif corona di sana.