3 Rekomendasi DPR Untuk Pertamina Usai Kebakaran Kilang Balongan Indramayu
Kilang Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat tersambar petir. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi VII DPR RI memberikan 3 rekomendasi untuk segera ditindaklanjuti para pemangku kepentingan pasca insiden terbakarnya tangki T-301 yang berisi gasoline berkapasitas 23.000kl di Kilang PT Pertamina (Persero) Balongan Unit VI di Indramayu, Jawa Barat.

Pertama, Komisi VII meminta agar jalan umum yang terlalu dekat dengan kawasan kilang minyak ditutup. Kemudian, membuat jalan alternatif.

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pengecekan dan menemukan fakta bahwa kawasan kilang minyak diluar batas ideal terhadap interaksi masyarakat. 

"Jalan umum di depan objek vital ini terlalu dekat, maka kami sarankan harus ditutup dan harus ada jalan alternatif untuk masyarakat,” ujar Sugeng, Jumat, 9 April. 

Itu sebabnya, lanjut Sugeng, apabila terjadi sesuatu seperti insiden kemarin, maka akan berakibat fatal bagi masyarakat sekitar. 

“Apalagi kalau menyangkut tentang bahan kimia berbahaya yang tidak tampak tetapi sesungguhnya berbahaya,” terang Sugeng.

Kedua, Komisi VII merekomendasikan kepada Pertamina agar merelokasi hunian penduduk yang terlalu dekat dengan objek vital ini. 

Ia menyarankan seluruh pemangku kepentingan agar duduk bersama termasuk warga untuk mau direlokasi ke tempat yang lebih aman, nyaman dan secara ekonomis masyarakat tetap menjalankan kegiatannya seperti semula.

“Kami juga menemukan fakta bahwa ternyata sistem keamanan ini harus lebih dari sekadar yang ada saat ini, terutama karena faktor-faktor dominan seperti climate chance. Memang betul saat ini pembangunan kilang ini termasuk tangki sudah didesain juga sebagai penangkal petir. Jadi harus ada standar kemananan petir untuk wilayah tropis, sebagaimana hari ini yang sudah dibangun di Cilacap," jelas politikus NasDem itu.

"Kejadian semua ini juga menjadi pembelajaran kita sebagai sebuah bangsa, bahwa proyek-proyek besar ini harus akrab dengan keputusan yang akurat karena indikasinya besar ke semua hal,” sambung Sugeng.

Ketiga, tambah legislator dapil Jawa Tengah ini, proyek besar Pertamina harus memberikan implikasi langsung kepada masyarakat sekitar. Ia juga mendapatkan laporan dari Wakil Bupati Cilacap, ternyata daerah Balongan ini angka stuntingnya cukup tinggi.

“Tadi kita sudah diskusi dengan pertamina untuk corporate social responsibility (CSR) agar bisa difokuskan berbagai hal untuk masyarakat sekitar. Mengatasi stunting ini menjadi tanggung jawab bersama, baik itu pemda termasuk pertamina yang ada di sini. Selain itu, bisa juga di setiap objek vital itu didirikan sekolah vokasi selevel D3, di mana masyarakat sekitar bisa menjadi expertise pada objek vital itu,” kata Sugeng menandaskan.