JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak para dermawan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Saya melihat banyak sekali rumah yang rusak, karena itu kita mengajak para dermawan untuk menggalang bantuan," katanya dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 7 April.
Mensos menekankan bencana alam di NTB dan NTT merupakan momen bagi semua elemen masyarakat dan para dermawan untuk menunjukkan sikap solidaritas dan kesetiakawanan sosial.
"Bencana skalanya luas dan banyak daerah terdampak. Mari kita berkerja sama, membantu saudara-saudara kita yang terimpa bencana," katanya.
Mensos direncanakan akan kembali ke lokasi bencana di NTT untuk memberikan bantuan kepada para penyintas. Menurut dia saat ini yang masih sangat dibutuhkan berupa bahan makanan, obat-obatan dan alat berat untuk proses evakuasi.
"Saya besok pagi jam 05.00 WIB akan berangkat kembali ke sana, karena masih banyak daerah yang saya khawatir belum tersentuh kebutuhan makanan. Saya ke Jakarta hanya untuk mengurus beberapa hal," katanya.
BACA JUGA:
Dampak siklon tropis Seroja menimbulkan bencana di NTT dan NTB. Di NTT sejumlah wilayah terdampak hebat bencana yaitu Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang,Belu, Timor Tengah Utara dan kota Kupang.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu pukul 14.00 WIB, jumlah korban jiwa sebanyak 124 orang dengan rincian di Kabupaten Flores Timur 67 orang, Lembata 28 orang, Alor 21 orang, Malaka tiga orang, Sabu Raijua dua orang, Kota Kupang, Kabupaten Ende dan Kabupaten Kupang masing-masing satu orang.
Sementara terdata 74 orang hilang, 129 luka-luka dan 13.230 orang mengungsi dan 4.465 orang terdampak.
Kerugian materiil sementara terdata 1.962 unit rumah terdampak dengan rincian 154 unit rusak ringan, 272 unit rusak sedang, 688 rusak berat dan 87 fasilitas umum terdampak di mana 24 unit mengalami rusak berat.