Cuaca di Bali Terasa Panas Sepekan Terakhir, Ini Penjelasan BMKG
ILUSTRASI/Pantai Kuta Bali (ANTARA)

Bagikan:

DENPASAR - Cuaca di Kota Denpasar, Bali saat ini terasa lebih panas. Kondisi cuaca ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir.

Cuaca panas ini dikarenakan sebagian wilayah Bali sudah mulai masuk musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau panas.

"Biasanya kalau kondisi peralihan seperti ini meningkat, kalau siang karena pemanasan matahari," kata Luh Eka Arisanti selaku Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah III Denpasar saat dihubungi, Kamis, 1 April. 

Dia menerangkan, perkiraan musim kemarau di sebagian wilayah Bali terjadi pada dasarian atau 10 hari pertama bulan April. Kemudian, dampaknya  pada meningkatnya suhu cuaca.

Suhu rata-rata di bulan April ini diperkirakan berkisar antara 26 hingga 28 derajat celcius. Dari catatannya, suhu maksimum yang tercatat di Denpasar, yakni 33 derajat celcius, pada 1 April 2021. Namun, pada musim hujan suhu harian maksimum di angka 30 hingga 32 derajat celcius.

Untuk wilayah di Bali yang diperkirakan masuk musim kemarau pada April yakni di kawasan Denpasar, Badung selatan, Tabanan bagian selatan. Lalu Gerokgak, Kabupaten Buleleng atau Bali Utara dan sekitarnya.

BMKG menyebut wilayah Bali yang diperkirakan masuk musim kemarau pada Bulan Mei yakni Tabanan bagian tengah, Badung utara, Gianyar utara, Bangli dan sebagian Karangasem.

Arisanti mengimbau masyarakat untuk waspada bencana kekeringan dan kebakaran. 

"Karena sudah memasuki musim kemarau, mewaspadai hal berkaitan dengan kekurangan air dan daerah rawan kebakaran karena panas," imbuhnya. 

BMKG menyebut untuk musim kemarau terjadi saat curah hujan kurang dari 50 milimeter selama 10 hari pertama atau dasarian. Selanjutnya, berturut-turut terjadi dalam dua dasarian berikutnya.

"Jadi langit cerah dan kurangnya awan, sehingga pancaran sinar matahari langsung ke permukaan bumi," ujar Arisanti.